Wednesday, June 11, 2008

Catatan Bulan Hati (2)

Sahabat sembilan hari,
Dengan satu garis bawah, bahwa perjalanan kita adalah pertemuan yang mampu mensucikan lengan dan sinar untuk dibagi bersama, diurai bersama dan dinyanyikan dalam satu ruangan dengan Ac Split yang berisik. Masak sih berisik katamu, dan katanya juga, bukankah ini tanah suci yang memiliki segala kekayaan, katamu. Aku hening saja sembari menyelimuti diri dengan semangat terbaru. Apapun itu, perjalanan sembilan hari adalah silaturrahmi akbar yang mampu mempertemukan diri dengan dua sahabat yang mau mengerti tentang kesepahaman.

Kamu masih banyak bertanya sedangkan dia adalah tempat kita banyak bertanya sehingga lengkaplah jawaban yang diberikan untuk kemerdekaan bersujud dan bertahajjud. Tuhan telah mempertemukan kita ketika perjalanan masih baru dimulai dan sejatinya kita adalah musafir yang mampu mengikatkan diri dengan sentuhan perkawanan, pertemanan dan persahabatan yang dibentuk ketika kita berjalan bersama mengelilingi tujuh kali, tujuh hari dan tujuh bilangan. Sahabat, nilai tertinggi yang kuberikan pada sejumlah paragraf tentang perjalanan suci ini adalah sebagai catatan bulan hati yang mampu menegur egois diri dan melagukannya bersama kita bertiga, berjalan bersama, makan bersama dan menghitung bersama.

Sahabat, betapa eloknya kemudahan yang kita dapatkan ketika dingin dinihari mampu mengajak kita ke perjumpaan di raudah yang mengharukan. Betapa, sebuah waktu yang diberikan ketika masih sunyi dan dingin mengembangkan hari-hari suci di perjalanan suci dan mampu menuangkan berjumlah alinea untuk dicurhatkan pada kekuasaaan mutlak di sebuah tempat ijabah. Betapa aku merasa sebuah fragmen yang mampu menggetarkan seluruh nadi untuk disajikan dengan kesejukan kalimat doa berbaris-baris. Sungguh sebuah episode yang hanya dapat dijelaskan melalui untaian kalimat terapik, sebagai testimoni bahwa tidur sepulas dua jam mampu menyegarkan rangkaian perjalanan duapuluh empat jam tanpa rehat karena rindunya hati pada raudahmu. Betapa kesyahduan dan kaharuan mampu memberikan sinar bening pada sekujur tubuh sampai matahari pagi menyapa dan menyapu halaman Nabawi yang megah, indah dengan sejuta pesona.

No comments: