Monday, October 30, 2006

Menghantar, Fitri

Fitri Itu Tinta Hati

Hari pertama masuk kerja, belum sepenuhnya full time, dan lebih banyak bersilaturrahmi dengan rekan dan sahabat termasuk sahabat eksternal yang imut-imut itu. Memang lagi saatnya berjabat tangan, sembari mengucapkan kata maaf, apakah itu sekedar basa-basi atau memang bernilai maaf, gak tahu deh, yang jelas setiap senyum senantiasa menandakan adanya ketulusan. Itu saja.

Fitri itu adalah ketulusan
Fitri itu adalah kebeningan
Fitri itu adalah kesejukan
Fitri itu adalah kebersamaan
Fitri itu adalah membuka lembaran baru
Dan menuliskan catatan harian
Pada tinta hati yang tak pernah kering
(Catatan 3010)
******
Menghantar Perjalanan Akhir

Hari terakhir libur lebaran, didominasi oleh kegiatan takziah sehubungan tetangga sebelah ada yang berpulang. Kematian sejatinya adalah peringatan bagi kita akan rampungnya sebuah perjalanan. Kematian sejatinya adalah kenyataan yang harus dilalui oleh setiap makhluk hidup. Kematian sejatinya adalah selesainya sebuah pertanggungjawaban yang menjadi job desc maklhluk yang bernama manusia. Inilah bagian ungkapan yang kukemukakan ketika menjadi protokol penghormatan terakhir almarhum sebelum disholatkan di Masjid depan rumah, selanjutnya menghantar ke peristirahatan terakhir.
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.

Aku lebih banyak merenung
Tentang hakekat
Tentang makna
Tentang penceritaan
Tentang jalan cerita
Tentang kehidupan
Tentang akhir dari perjalanan
Memang, kematian adalah peringatan untuk itu
Allahu Akbar.
(Catatan 2910)
*****

Sunday, October 29, 2006

Rangkaian Cerita

Puasa Lagi Deh

Soalnya tuk mengendalikan berat badan
Abis banyak makan yang melebihi porsi
Sekalian angsuran puasa syawal

Dan ketika berbuka
Ada yang ringan, ada yang lepas
Seharian menikmati kekurangenakan tubuh yang lagi gak fit
Setelah berbuka
Jadi lega dan lepas
Alhamdulillah
Begitu nikmatnya merasakan kesehatan diri
Subhanallah
(Catatan 2810)
*****

Balas SMS

Letih masih mengguyur diri
Seharian di rumah aja
Sembari nge RE SMS selamat lebaran
Duh ternyata banyak juga yang harus dibalas
Dan itulah harga seikat kembang silaturrahmi
Dan itulah harga sekeranjang persahabatan
Banyak yang datang dari nama yang tak terduga
Banyak yang menyapa dari sahabat lama yang tak berkabar
(Tetapi ada juga yang tak menyapa sama sekali)
(Tetapi biarlah)
(Tetapi maafkanlah)
(Catatan 2710)
******

Traveling Again

Ya, traveling menuju Selatan
Namun kali ini tidak dapat menikmati seutuhnya suasana itu
Jalanan macet, padat merayap
Jadi ya nikmati saja perjalanan 12 jam itu
Jadi ya nikmati saja perjalanan penuh kebosanan itu
Jadi ya nikmati saja suasana jalan raya itu

Dan yang dari Timur gak bisa ketemu
(Maaf banget ya saudaraku)
Dan jalan ke Timur gak bisa dijalani
Dan keletihan menyapu sekujur diri
Letih menjemput diri
Benar-benar letih
(Catatan 2610)
******

Traveling

Traveling ke luar kota
Menikmati suasana hingar bingar jalan raya
Menikmati suasana silaturrahmi dengan famili
Menjalani suasana lebaran yang meriah
Mengunjungi kota ukir dan kota kretek
Menyempatkan nostalgia di tempat persinggahan
Menjelajah rangkaian perjalanan masa lalu
Mengiringi rangkaian perjalanan yang kudapat
Sampai hari ini
(Catatan 2510)
*******

Met Idul Fitri

Maaf lahir bathin
Kumpul bersama keluarga besar di rumah
Rumah penuh sesak dan ramai
Suasana ini yang menjadikan aku merasa ada kedamaian
Suasana ini yang menjadikan aku merasa ada kebersamaan
Suasana ini yang menjadikan aku merasa ada keriuhan
Suasana ini yang menjadikan aku merasa ada ketulusan
(Berbagi, bermaafan, berkunjung, bersilaturrahmi, bersalaman)

Dan tradisi itu kembali dijalani
Mengunjungi rute yang biasa dilalui
Memohon maaf pada handai tolan
Minal aidin wal faizin
(Catatan 2410)
******

Bertakbir

Ada yang sudah merayakan Lebaran namun aku tetap mengikuti regulasi yang berlaku walaupun hari ini tidak berpuasa, soalnya bisa jadi hukumnya haram daripada ragu-ragu, ya gak usah puasa aja kan. Nah, sholatnya kan hukumnya sunnat muakkad, jadi gak usah dipaksain, ikut yang Selasa aja.

Malam bertakbir di Masjid beramai-ramai, menuntaskan pembagian zakat fithrah, kemudian takbir keliling kota bersama jamaah masjid dan remajanya.
Ada rasa bangga
Ada rasa haru
Ada rasa syahdu
Mengumandangkan kebesaran asmaMu ya Allah
(Catatan 2310)
*******

Mempersiapkan

Seharian membenahi Masjid
Membenahi asesories untuk malam takbiran dan sholat Ied
Walau agak letih akhirnya terselesaikan juga kerja bakti ibadah
Puasa hari ini terasa banget dahaganya
Namun ada rasa puas dan nyaman menikmati hari-hari akhir ramadhan
(Catatan 2210)
*******

Perjumpaan Itu

Ikut berduka, Yan
Kamu akhirnya ada di kota ini. Aku lihat ada kesedihan di seraut wajahmu. Dan perjumpaan ini adalah ingatan itu, yang sempat menerawang dan menjelajah. Dan perjumpaan ini adalah gambaran itu, yang sempat menghilang dan menghapus. Dan perjumpaan ini adalah kenangan itu, yang sempat menoreh jalinan kebersamaan.
(Aku rasakan juga duka itu Yan, semoga kamu tabah menghadapi dan menjalaninya)

Aktivitas malam, full time ngurusin persiapan lebaran bersama Takmir dan Remaja Masjid, merampungkan yang belum rampung, mempersiapkan yang belum siap. Terasa ada suasana kesemarakan menyambut hari raya kemenangan.
(Catatan 2110)
*****

Friday, October 20, 2006

Testimoni

Catatan Pohon Pinus

Menyisir jalanan sembari mencerna makna
Memandang keriuhan pada jalan raya hiruk pikuk
Memastikan tujuan pada sejumlah titik simpul yang dituju
Mendefinisikan langkah pada sekelumit riwayat penceritaan
Sebelum akhirnya tiba

Apakah kemudian menjadi lebih penting sebuah kisah
Apakah kemudian menjadi lebih nyata sebuah harapan
Apakah kemudian menjadi lebih vulgar sebuah alinea
Apakah kemudian menjadi lebih hijau sinar mata

Padang rumput hijau membentang menyejukkan mata
Pohon Pinus di kejauhan melambaikan tangannya
Angin semilir menerpa wajah, menerpa rupa
Memberikan testimoni pada seraut wajah
Memberikan ruang pandang pada sinar matahati
Menempatkan sudut nuansa pada perkataan tanpa ucapan

Ketika kebersamaan menjelang titik simpang
Ketika rasa dahaga terisikan oleh segelas teh hangat
Adalah kebeningan hati yang memberikan definisi tentang dia
Adalah ketulusan rasa yang mampu menceritakan keindahan dia

(Thanks to Wulan atas bingkisan ucapan itu, Aku jadi terharu atas ketulusanmu)
(Thanks to Dt atas celotehannya yang khas itu, kayaknya gak mendung lagi deh)
(Thanks to Ay, sedikit bagi waktu sembari menikmati hijaunya padang rumput)
(Thanks to Dw, kalo aku lagi jalan ada aja yang nemenin ngobrol berlama-lama)
*****

Sketsa Thursday

Mencicipi hari dengan rasa hangat-hangat kuku
Mengais hari dengan menyiram embun pada sinar rembulan purnama
Mengisi hari dengan mencatat ucapan dan sambut kata
Menggambar hari dengan lukisan senyuman nan menawan

Jawaban adalah argumen yang membentuk sudut pandang
Tanpa harus mengatakan pada sejumlah kalimat
Jawaban adalah suara yang menyambut beningnya langit pagi
Tanpa harus mengatakan pada sejumlah paragraf

Maka terisilah silsilah rangkaian mengisi dan mengais
Maka terungkaplah silsilah jalinan rasa yang melukis seikat kembang
Maka tersingkaplah rangkaian ucap bertajuk rindu ucapkan
Maka tertangkaplah kebeningan embun sinar purnama hati

(Alhamdulillah, dapat mengikuti rangkaian kegiatan yang cukup meletihkan diri)
(Sepanjang hari memainkan senar pandang dan pandang ucap)
(Selamat malam alami indah, selamat malam safari kebersamaan)

****

Wednesday, October 18, 2006

Komunikasi Itu

Memahami marketing adalah menelusuri rangkaian komunikasi yang digelar dengan sejumlah mimik dan keyakinan menjelaskan. Ini yang kugali ketika melakukan "uji customer" bersama seorang marketer yang kukenal hari ini ketika ada "persinggungan" kepentingan. Ya aku memang harus menggali sebanyak mungkin uji customer dengan segala lapisan terutama mereka yang telah teruji dengan lapangan ini. Dan komunikasi yang dipergelarkan adalah berupaya tidak menjaga jarak, berupaya mengakrabkan diri, melepas baju jaim, melintasi kesan formal dan sesekali tentu menyentuh wilayah vivere pericoloso, ciri khas dari canda dan joke antar sesama rekan bisnis.
Dan memang ada kedekatan suasana dengannya (maklum seorang wanita) ketika melepas aura komunikasi sehingga kelihatan cepat akrab, padahal sejatinya adalah memberikan ruang untuk bisa memahami karakter seseorang dan menggali ilmu marketing yang telah didapatnya untuk kemudian dicerna pada sebuah titik kumpul dan menyimpulkannya dengan judul : tambahan durasi pengalaman bermarketing dengan marketer jasa layanan.
Dan kesan yang ditimbulkannya pada akhirnya adalah menambah lagi cakrawala wawasan dan ini juga penting, menambah teman untuk menambah rasio dengan bahasa informal sehingga setidaknya ketika bertemu suatu saat tidak lagi canggung berbahasa sembari melontar senyum. Bahwa bahasa pergaulan selalu dimulai dari titik ini untuk kemudian menjadi pembawa suasana pertemanan yang menyenangkan tanpa harus melintasi wilayah privacy, sesuatu yang selalu kujaga dan kubela. Wilayah privacy adalah wilayah hati, wilayah rasa, wilayah sukma yang menjadi saringan dan filter untuk melangkah dan menjaga.
(Thanks to my heart because today be able maintain of heart region for always endurance istiqomah and keep it).
******

Tuesday, October 17, 2006

Hari-Hari Ini

Catatan Tuesday

Ketika hati lagi terasa pedas
Ketika hati lagi terasa pahit
Ketika hati lagi terasa hangat-hangat kuku
Ketika itu matahari terasa terik
Ketika itu matahati terasa pengap

(Nyatakan saja dengan bahasa canda dan senda gurau)

Apakah standar nilai yang dikedepankan
Harus selalu membawa topeng pengharapan
Untuk kemudian dinyatakan dalam pengibaan
Untuk kemudian mendapat persetujuan

(Katakan saja dengan bahasa guyonan)

Sejujurnya ada rasa yang ingin tumpah

Tetapi bahasa istiqomah mengajarkan aku
Untuk lebih baik beristighfar
Sembari melantunkan bait-bait nyanyian hati

Catatannya adalah :
Apakah itu yang menjadi kriteria
Apakah itu yang menjadi ukuran
Apakah itu yang menjadi definisi

Apakah itu yang menjadi kesimpulan

Ternyata eliminasinya adalah pengumuman itu
Ternyata eliminasinya adalah cerita lagu lama

Ternyata eliminasinya adalah kekalahan standar nilai
Terimakasih untuk testimoni ini
Terimakasih untuk kesaksian ini
Terimakasih untuk fragmen ini

*****

Catatan Monday

Ada pemain utama
Ada pemain cadangan
Ada yang modalnya cuma ngomong doang
Ada yang datang pergi tak pakai jam
Ada yang hobbynya wira wiri
Ada yang hobbynya teriak melulu

Tetapi kabar itu
Justru untuk mereka
Ya pemain utama itu
Ya yang wira wiri itu
Ya yang datang pergi tak pakai jam

Tetapi begitulah eksaknya permainan
Ketika menyaksikan yang tak sepadan
Ketika menonton cerita fragmen satu babak
Ketika harus menelan ludah
Ketika harus menerima logika tanpa definisi

Ada pemain utama
Ada pemain cadangan
Ya duduk saja
Di bangku cadangan
Menonton pertandingan wira-wiri di depan mata

(Menyeduh sinar hati dengan kehangatan pada sentuhan halus)
(Menyibak adonan rasa dengan kehangatan pada tutur sapa)
(Thanks for my heart karena masih menyimpan rasa itu)

*****

Sunday, October 15, 2006

Seputar Akhir Pekan

Sepanjang Ahad hanya dirumah, menyelesaikan pekerjaan kantor yang sengaja kubawa ke rumah agar bisa rampung. Dan memang akhirnya dengan puas hati kuselesaikan 2 job sekaligus sehingga meringankan beban pikiran, setidaknya untuk 1 minggu ke depan.
Ya, kadang kita perlu serius
Tuk menyelesaikan yang perlu kita selesaikan
Sebagai bagian tanggung jawab
Sebagai bagian kepedulian
Hari ini
Dapat kuselesaikan
Dapat kurampungkan
Bersama kegiatan lain yang menyita waktu
Dan
Kepuasan ada disekitar hati
manakala yang kita targetkan finish
(Malam ramadhan terasa lebih nikmat dan syahdu)
******
Exam today (Saturday) lebih pede, maksudnya gak panik gitu, abis sudah tahu moodnya, udah tahu lagunya, udah tahu suasananya. Lagian sudah ada persiapan tuk menghadapinya. Jadi ya lumayan gitu, jawabannya gak sulit-sulit amat. Memang tuk menghadapi segala situasi kuncinya adalah ketenangan dan percaya diri, perkara gak bisa itu urusan nanti. Dan kali ini dua-duanya ada, lebih pede dan bisa ngejawabnya. Lumayanlah.
Selanjutnya, lebih serius menyelesaikan job yang jadi pr di rumah, targetku agar tidak menjadi bertele-tele, harus diselesaikan dengan segera. Namun sampai malam after tarawih juga belum selesai, ya dilanjut besok.
(Thanks for Dt, atas bagi-bagi ceritanya, bukankah mendung tidak selalu harus turun hujan, ya kan).
******

Friday, October 13, 2006

Finishing Job

Sibuk menyelesaikan kerjaan dan take home exam, dua-duanya penting banget. Akhirnya karena belon selesai dan gak mau ada tunggakan, ya dilanjutkan di rumah bawa laptop dan segepok file. Yang menyenangkan adalah janjian ketemu rekan kesampaian jua sembari pesan "jawaban bersama" untuk konsumsi Take Home Exam itu. daripada mikirin terlalu sulit ya minjam yang udah selesai tuk dipelajari dan disempurnakan.
Malam, seperti biasa, bertarawih ria, bertadarus ria, dan bergembira ria. Lagian banyak tamu di rumah tuk mempererat silaturahmi, termasuk para remaja yang lagi latihan tuk konsumsi after lebaran. Kadang, memang rumah itu perlu rame-rame untuk menghasilkan suasana riuh dan hingar bingar. Meskipun begitu tidurku lebih cepat karena terlalu letih.
Mimpi itu indah
Seperti ada di jalur kenyataan
Ketika Tuhan
Membisikkan tentang doa-doa yang kupanjatkan
Seketika terbangun
Ada keluasan suasana hati
Menemukan kehangatan dan kedekatan
Pada kesucian rasa yang mengamini doa
Kabulkanlah ya Allah...
Jawabnya adalah

Thursday, October 12, 2006

Diselingi Rasa Yang Bening

Sepanjang hari menikmati job diiringi dengan musik religi, sangat menyenangkan hati. Walaupun belon selesai sampai sore, tapi benar kata pakar bahwa bekerja dengan sentuhan musik memberikan cahaya spirit bagi penyelesaian tugas pekerjaan.
Diselingi dengan on call dari beberapa rekan, biasa yang dibahaskan answering yang belon bisa terjawab padahal udah deket waktu deadlinenya. Ya, santai aja lagi, besok juga moga-moga udah ketemu jawabannya, gitu loh fren. Janjian tuk finalisasi tomorrow, oke.
Diselingi dengan sapaan lain
Diselingi dengan perjumpaan lain yang tak terduga
Diselingi dengan hati yang teduh
Diselingi dengan rasa yang bening
Diselingi dengan ungkapan sukma yang bersinar
Ketika matahari menyempatkan diri
Tersenyum dengan kecerahan sinar sorenya.
******

Wednesday, October 11, 2006

Guyon, Cuek

Menjalani hari rutin dengan lebih banyak bersenandung guyon sekedar memberi suasana gembira pada sesama rekan, dan memang senandung guyon itu mampu memberikan nilai tambah pada apa yang disebut sentuhan sinergi. Ya dari pada mikir tentang peluang, tentang harapan, tentang up next, mendingan menjalani hari dengan filosofi air, mengalir mencari tempat yang rendah dan mampu membasahi hati yang butuh kebeningan.
Kadang cuek itu juga perlu untuk memastikan tingkat acuh pada dimensi rasa yang lagi gak suka, yang lagi gak mood, yang lagi keki, yang lagi kelabu, yang lagi berselimut kabut benci atau yang sebangsa dengannya. Sikap ini juga perlu dihadirkan untuk memberikan semangat pada diri dengan sebait pantun :
Kukira panas sampai petang
Ternyata hujan di hari siang
Kukira ada yang berkembang
Ternyata layu sebelum berkembang
(Special thanks for Dw atas kiriman paketnya, once again makasih buangett loh, semoga menjadi berkah pada karunia ramadhan yang maghfiroh ini dan sekaligus sebagai promise realization from you).
*****

Tuesday, October 10, 2006

Berbagi Aktivitas

Berbagi aktivitas adalah warna yang bisa dikedepankan today. Ada aktivitas rutin, ada aktivitas religi, ada aktivitas silaturrahmi, yang diselingi dengan aktivitas rehat siang yang lelap, namanya juga puasa, malah gak sahur lagi, ya pasti lemess dong.
Aktivitas rutin, biasalah menyelesaikan kerjaan yang tak pernah selesai (emang gitu lagunya), kalo aktivitas religi ya itu pagi sebelum lonceng kerja melakukan tadarus bersama rekan yang berminat selama setengah jam. Nah kalo aktivitas silaturahmi, saling menyapa dengan sahabat yang pengen disapa, terutama yang ada warna rindunya.

Maka, semuanya adalah warna
Maka, semuanya adalah aneka
Maka, semuanya adalah varia
Maka, semuanya adalah aroma
Yang menghias lukisan today
Dan mampu menyenandungkan lagu hati
Hari ini lebih banyak menyenandungkan lagu hati

(Makasih banget to Dt yang rela hati kirimi “parcel mandiri”, surprise juga dong, dan ntar saling beri surprise ya ).

(Makasih juga to Dw yang ngabarin yang perlu dikabarin, senang hati menerimannya dan semoga membawa berkah).
*****

Monday, October 09, 2006

Irama, Kenangan, Praying

Lagi jengkel sama kerjaan, lagi keki sama job harian, soalnya lagi gak mood sama suasana, lagi gak mood sama kondisi, lagi gak mood sama irama keseharian. Maka banyak job yang gak kusentuh, biarin aja, cuek aja lagi. Biar aja semuanya mengalir mengikuti irama hati, biar saja semua mengalir mengikuti situasi rasa, toh itu semua adalah bagian dari grafik situasi hati yang memang hari ini lagi benci sama kerjaan. Tapi tadarus hari ini dapat kuselesaikan 1 juz sekali baca, Subhanallah. Jengkel hati terobati menjadi bening rasa.
Ada juga yang menyejukkan ketika terima email dari seseorang yang dulu pernah singgah di hati, bahasanya sangat membungakan seakan kisah itu ada di depan mata, padahal itu cerita yang sudah terbungkus lama. Makasih ya Yan, persambungan tali pertemananlah yang kita butuhkan saat ini sembari menapaktilasi jalan-jalan kebersamaan kita tempo dulu dalam satu korps ketika aku dan kamu menjalani hari-hari rutin di sebuah kota kenangan, di sebuah kantor, Ks.
Sore berbuka puasa bersama dengan rekan kantor, rekan bisnis untuk mempererat nilai kerjasama dan sinergi silaturrahmi. Gak bisa lama-lama karena ada kegiatan another praying with Nuzul Quran, soalnya jadi panitia sekaligus seksi sibuk, dan memang sibuk banget jadinya. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar.
*****

Sunday, October 08, 2006

Weekend Exam

Mengisi Ahad dengan berbagai aktivitas. Itulah manfaat hari libur yang kujalani dengan senyum sembari bersih-bersih dan memperindah suasana lingkungan rumah dan halaman. Jika ada yang masih belon standar menurut ukuranku ya kuperindah sendiri, kubersihkan sendiri dan kunikmati sendiri. Aku memang suka kebersihan, suka keindahan dan gak tega lihat yang kotor-kotor di depan mata.
Menjelang siang jalan-jalan bersama keluarga, menikmati suasana kota, mampir di Gramedia, kemudian balik dan istirahat siang. Kita memang butuh hari libur tuk memperbaiki rutinitas dan kepedulian dan mempersiapkan kondisi diri tuk aktivitas next. Malam seperti biasa, melaksanakan aktivitas Tarawih dengan rileks dan senang hati.
(Thanks to Dt yang mau menemani obrolan ngalor ngidul, sekedar membagi waktu dan nge refresh diri yang lagi bete).
********
Sabtu ini terasa bego, bete menghadapi exam di kampus. Soal-soalnya duh suliittt banget sampai-sampai bingung mau jawab yang nomor berapa dulu. Habis terlalu pede sih, gak taunya soalnya beda dengan asumsi yang diterjemahkan selama ini. Nah untung aja ada temen yang baik hati mau berbagi jawaban dan setidaknya sedikit menghapus bete dan bego tadi. Nah daripada bete lagi, sehabis exam pertama ngebel temen yang bisa diajak ngomong sekedar tuk bagi cerita, bagi canda dan bagi kalimat.
Sampai di rumah, terlalu capek tapi masih mampu melaksanakan aktivitas, lihat-lihat buku modul dan menaksir-naksir kira-kira dapet nilai berapa exam tadi itu ya. Ah, sebodo amat, kan masih ada take home exam, ya bagusin aja tugas itu, tuk mempercantik nilai.
(Thanks to My yang mau berbagi jawaban dan berbagi suasana, semoga bernilai ibadah gitu loh)
*****
Seharian Jumat ini, gak pegang aktivitas job, mengikuti ceramah agama, tadarus bersama, jumatan dan menyelesaikan solusi churn yang belum tuntas. Ya teman-teman di sektor itu dapat melayani dengan baik sehingga tuntas sudah urusan yang bikin keki itu. Memang sengaja lagi bebasin diri dari segala job kerjaan, lagian tidak ada yang harus mendesak dikerjakan, lagian gak ngaruh ama waktu, lagian gak ngaruh ama reporting. Sekali-kali santai boleh juga dong apalagi ini kan bulan ibadah.
Lagian gak usah mikir berat deh
Lagian gak usah mikir yang gak perlu dipikir
Biar aja bermain dengan rasa sendiri
Biar aja bermain dengan nada sendiri
****

Thursday, October 05, 2006

Sapaan Today

Hari ini banyak disapa dan menyapa. Dengan Yn di Sby cerita tentang flashback kisah kebersamaan, kisah kesepahaman yang dibangun dengan semangat dan suka duka, membagi semua bagian yang menjadi catatan garis bawah ketika dijelaskan sekali lagi kali ini. Jadi seperti menerawang ke masa lalu apalagi kamu menyempatkan diri mengirimkan foto via email dan menyampaikan salam silaturrahmi yang hangat. Perjalanan selalu menghadirkan siar pandang yang mampu membawa hati ke cerita masa lalu dan kemudian membungkusnya dalam seuntai tali perekat silaturrahmi. Aku janji deh ntar pas lebaran kita dapat bertemu karena kamu juga akan mudik ke kota ini kan.

Dengan My dan Kus lebih banyak cerita tentang persiapan Saturday. Duh kok jadi njelimet gini ya, baca soalnya saja udah bikin mumet. Ya pastinya melangkah aja deh ke d day itu, toh kita kan ada 25 orang, ya bagi-bagi tugas, namanya juga kerjasama tentu harus ada distribution job. Gitu loh temen, easy going aja lagi, lagian puasa gini mana bisa mikir yang abot-abot. So no what-what deh.

For Ay, kebersamaan hari ini memberikan makna keteduhan ketika kita bisa bercakap-cakap tanpa harus mengedepankan dan menyibak tirai. Toh percakapan mampu meneduhkan suasana, dan sekaligus memberi keyakinan pada apa yang disebut membagi prisma warna dan menyebarkannya pada sudut pandang diri. Kedewasaan, sikap pandang, cara ucap dan senyum tulus serta memahami konteks adalah step yang memberikan keterangan bahwa lantunan nada selalu menyuarakan kebeningan, kedamaian dan ketenangan. Aku merasakan itu.

(Thanks for Dw, aku tunggu kirimannya ya, tentu dengan senang hati dong ).
******

Wednesday, October 04, 2006

Sebuah Sore Tanpa Nada

Catatan Nada (Sebuah Sore)

Mengapa harus tanpa kata bila disapa
Mengapa harus tanpa sapa bila dikata
Mengapa harus tanpa senyum bila disambut
Mengapa harus tanpa melihat bila dilihat

Bukankah semua itu atas nama rasa
Bukankah semua itu atas nama sukma
Bukankah semua itu atas nama nada
Bukankah semua itu atas nama suka

Kalaupun di persimpangan ini ada perjumpaan
Sejatinya adalah sebuah noktah pencarian hati
Sejatinya adalah sebuah titik pemaknaan rasa
Sejatinya adalah sebuah point of view my heart
(Sayangnya kau tidak pernah mau merasakan itu)
****

Gado-Gado Today

Menyambut exam, banyaklah temen yang kasih case, tuk dibahas bersama bahkan ada yang sampai capek-capek nganterin "tugasnya" ke kantor sekedar tuk dipastikan ketajaman analisisnya. Upaya-upaya ini sangat bermanfaat menyambut d day yang sebenarnya sih biasa-biasa aja. Cuma ketika lihat casenya duh, mumet juga tuk menjawabnya. Tapi gunanya temen kan gitu, berbagi info, berbagi soal dan ntar juga mudah-mudahan bisa bagi jawaban, gitu loh.
Alhamdulillah, beberapa job report dapat diselesaikan hari ini dengan semangat yang lumayan apik. Tadarus juga gak dilupain dan begitulah setelah baca ayat suci itu ada rasa "damai" di hati, ada rasa "putih" di hati, ada rasa "asih" di hati.
Ada rasa puas
Ada rasa senang
Ada rasa plong
Ada rasa lapar
Ada rasa haus
Ada rasa lelah
Namanya juga gado-gado
Semuanya bersemedi di hati
Tapi, sesungguhnya rasa syukur itu yang harus menjadi warna everyday
Agar hati sanubari ini dapat mencerna : Fabiayyi aalaaa irobbikuma tukazzibaan
(Thanks to Ay, ceritamu dan sapamu banyak yang menyejukkan hati)
******

Tuesday, October 03, 2006

Mengisi Hari

Membaca Selasa dengan banyak membaca dan tadarus
Menikmati Selasa dengan memandang hijaunya daun
Mengapresiasikan hari dengan cerita yang suka-suka saja
Tak lupa mengapresiasikan makna puasa yang nikmat ini
Tak lupa menyatakan keinginan tuk menuntaskan khatam Quran
Duhai Allah
Sejatinya kasih sayangMu jua yang menyampaikan nikmat ini
Sejatinya rahmanMu jua yang mengantarkan hati ke hari ini
Walaupun banyak doaku yang belum Kau jawab
Aku tetap menengadahkan tanganku untuk berharap
Aku tetap memanjatkan yang kuharapkan
Dan
Semua itu adalah rahasiaMu
Agar diri mampu menjalankan peran yang arif
Memberi manfaat bagi sesama
Memberi senyum pada keindahan
Memberi makna pada sinar matahari yang setia
Tuhan,
Sucikanlah hati ini untuk istiqomah.....
*****
Mengisi Senin dengan ceria, berbagi cerita dengan rekan kerja. Dan berbagi kisah dengan teman lama yang tiba-tiba hadir begitu saja di hati. Ya setidaknya menceritakan historis kisah, ketika disuatu tempat, disuatu saat. Dan kenangan flashback kembali menari di hadapan sembari memberikan pesan : kisah perjalanan adalah bagian dari episode yang menjadi bagian dari sukacita dan dukacita yang akhirnya mampu mengisi hakekat kebersamaan perjalanan sebagai buku cerita.
Senin ini lebih banyak canda
Senin ini lebih banyak tawa
Senin ini lebih banyak ceria
Senin ini lebih banyak cerita
Bukankah itu lebih baik, daripada bersendu hati
Lagian siapa juga yang mau peduli dengan sendu hatiku
Lagian siapa juga yang care dengan suasana hatiku
Ya, dinikmati saja
Sembari menjalankan puasa yang berkah ini
Sembari membaca mata hati yang merah hati
Sembari menatap jalan diri sampai hari ini
*****

Monday, October 02, 2006

Merah - Biru


Haruskah Ahad tanpa aktivitas
Ya enggaklah yau
Maka
Kurapikan taman bunga
Maka
Kuresikkan debu mobil
Maka
Kubersihkan yang masih kotor
Maka
Berkeringatlah aku
Maka
Bergegaslah aku
Menyiram diri dengan air
Maka
berpergianlah aku
Menuju tempat rutinitas
Maka
Kubukalah modul-modul itu
Dan menyimaknya sampai bosan
Maka jadi imamlah aku
Pada Tarawih yang berkeringat
Maka
Tertidurlah aku
Setelah menyelesaikan 1 juz
Subhanallah

******

Yang tersisa sepanjang Sabtu adalah berupaya menenangkan gejolak
Yang tersisa sepanjang Sabtu adalah berupaya meredakan gemuruh
Yang tersisa sepanjang Sabtu adalah berupaya meredam gelora
Yang tersisa sepanjang Sabtu adalah berupaya merapikan nada

Bukankah itu perjuangan
Bukankah itu pertarungan
Bukankah itu persalinan
Tuk menukar warna menjadi lebih bening
Tuk menukar warna menjadi lebih putih

Kadang cobaan datang manakala kita berupaya tuk berdamai
Dan memastikan meredakan ruang rasa yang meluap
Kadang prahara datang tanpa persetujuan rasa
Dan menjadi soal yang harus diselesaikan

Puasa ini adalah ruang itu
Dan mengembalikannya dengan baju yang bernama sabar


*****