Friday, September 29, 2006

Ujian Itu

Ujian itu adalah mencoba sabar
Ujian itu adalah berupaya tahan kata
Ujian itu adalah ruang kendali
Ujian itu adalah titik simpul tahan rasa

Ketika memimpin tarawih tonight
Ujian itu adalah konsentrasi
Ujian itu adalah tata tajwid dan rakaat
Ujian itu adalah kekhusyukan

Maka
Sesungguhnya setiap saat ada ujian
Ketika ada ketidaksamaan nada
Ketika ada rasa curiga
Ketika ada rasa was-was
Ketika ada rasa dongkol
Ketika ada rasa gondok
Ketika ada rasa amarah
Jangan sampai tumpah
Jangan sampai ruah
Jangan sampai lepas
Tuhan, bimbinglah hamba ....
*****

Yana Murdiana


Ada "perjumpaan"tak sengaja
Ketika tiba-tiba kamu datang melalui kalimat singkat
Dan akhirnya dilanjutkan dengan "temu wicara"
Dan akhirnya lembaran-lembaran lama itu menjadi jelas
Dan akhirnya jelaslah persambungan tali silaturrahmi kita

Ketika aku lagi jenuh
Menyaksikan perjumpaan rutin yang hitam putih
Menyaksikan persimpangan rutin yang datar rata
Maka
Percakapan kita adalah sesuatu yang mempesona
Percakapan kita adalah kisah yang berwarna biru malam
Percakapan kita adalah pemberitaan yang menyamakan

Yana,
Adalah perjalanan itu yang mempertontonkannya
Adalah rangkaian cerita itu yang belum terhapuskan
Dan
Siang ini adalah titik persambungan itu
Tuk menyajikan kisah menyambung berita
Tuk memberitahu kabar pada sejumlah warna
Bahwa cerita kita adalah pelangi after rain
Memberikan nilai persahabatan yang utuh
******

Thursday, September 28, 2006

Renungan


Kematian adalah perbatasan
Kematian adalah pindah ruang
Kematian adalah moving to another place
Kematian adalah berjalan menuju pertanggung jawaban

Dan perjalanan itu
Adalah batas dimana kita memulai dan mengakhiri
Dan perjalanan itu
Adalah mengisi hari dengan asa dan nada
Sampai kemudian ada batas akhirnya
(Renungan Takziah)

Wednesday, September 27, 2006

Segepok Aktivitas

Hari dengan segepok kesibukan. Pulang dari traveling dinas menjelang sore, sudah ditunggu dengan kegiatan diskusi kelompok hingga menjelang buka puasa. Next berbuka puasa bersama dengan rekan seangkatan MM di RM Sdrhn Pandanaran. And then after shalat Tarawih di Masjid megikuti rapat Takmir untuk progress Ramadhan, Nuzul Quran, Zakat Fitrah, Takbiran dan Sholat Id. Semuanya dibuat kepanitiaan. Yang menyenangkan adalah betapa peran remaja mesjid yang mendominasi aktivitas religi itu. Setelah itu takziah karena ada tetangga yang berpulang. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.

****
Ada rasa yang tertinggal manakala kembali menelusuri jalan-jalan sepanjang matahari. Ya sepanjang sinar matahari yang bersinar terik sepanjang hari. Menelusuri kelok jalan dan menjelaskannya pada setiap persinggahan yang harus dilalui untuk memberikan pilihan yang dapat diteruskan dalam pertanggungjawaban nilai.
Ada rasa yang menjemput manakala sebuah sapa memberikan noktah sinar pada keletihan menyambut tujuan ketika malam menjelang. Pada beberapa simpul penceritaan yang dijelaskan menjadi sebuah senyum simpul ketika sambung rasa yang diselingi kemampuan argumen dan sudut pandang mampu menawarkan rasa hambar menjadi sesuatu yang membungakan hati.
Sepanjang itu pada bebarapa titik simpang kedatangan sapa adalah tuk memberikan aura jalan yang mencerahkan sukma. Boleh jadi telah mampu menemani rasa yang sempat terjepit ketika mencoba tuk mencari arah. Dan kalimat sapa itu telah mampu menerbitkan sinar mentari menerobos cek point of heart.
****

Monday, September 25, 2006

Selamat malam Ay,

Pada sebuah persetujuan tentang sampai batas
Pada sebuah persetujuan tentang sampai dibatas
Bahwa jalinan kisah dan lalu lalang
Adalah precedence graph yang memikul garis-garis
Termasuk critical path yang diperoleh dari signifikannya
Keharusan dan kenyataan yang didapat sampai dibatas ini.

Adalah penceritaan tentang sudut pandang
Tentang sinar pandang yang kudapatkan
Tentang sinar mentari yang bersinar elok
Tentang sinar lembut yang menyinari hati
Tentang sinar rembulan yang lembut menyentuh hati
Tentang sinar nada yang melantunkan bisikan

Adalah persamaan yang kita dapatkan
Pada dialog yang menceritakan tentang persamaan
Pada kalimat yang memandang kesamaan cara pandang
Pada rangkaian paragraf yang menyatukan tema cerita
Pada canda yang menentramkan sukma

Ya,
Lebih baik menghapus sekuntum bunga
Dan menggantinya dengan sinar pandang
Lebih baik mendelete sekuntum kembang
Dan menggantinya dengan keelokan sinar rembulan
Bukankah sinar rembulan itu lembut menyentuh, Ay

Semoga menjadi catatan lepas malam
Tuk menggantinya dengan sinar melankonis
Semoga menjadi catatan pinggir petang
Ttuk melepaskan lelah bersama hati

Selamat malam Ay,
Semoga menjadi catatan ruang diantara persamaan nada
Selamat malam Ay,
Semoga menjadi catatan nada diantara alunan rasa
(Tar, Flower02)




Sunday, September 24, 2006

Menyambut Ramadhan

Mengisi Sabtu dengan berbagai aktivitas dan semua terfokus pada jelang ramadhan, ya ziarah, ya tarawih, ya persiapan tuk itu semua. Maklum syiar ini mesti meriah di Masjid depan rumah. Jadi semua harus disiapkan dengan baik, dikelola dan membawa berkah.
Semoga ramadhan ini mampu memberikan sinar bening
Semoga ramadhan ini mampu memberikan sinar indah
Semoga ramadhan ini mampu memberikan sinar fitri
Untukku
Amien

Friday, September 22, 2006

Gado-Gado

Menyelesaikan tugas mandiri dengan diselingi menyelesaikan job office, dan begitulah semuanya diburu dengan waktu namun dengan manajemen waktu, mengolah pilahan strata, setidaknya dua kegiatan dan aktivitas itu dapat kuselesaikan dengan "senang hati" dan konsentrasi yang lumayan baik.
Dan
Presentasi malam ini cukup menyenangkan
Beradu argumen dengan semangat memberikan solusi
Menyampaikan argumen diselingi canda
Begitulah, menyamakan persepsi tanpa harus berbantahan
Tanpa harus bersitegang
Dan menyanyikan suasana dengan keriangan hati
Sembari memberikan senyum pada keindahan nada
(Sekali lagi, thanks to Ay, banyak hal yang kudapat manakala sambung rasa itu memberikan suasana harum pada titik simpang yang kuperoleh di cakrawala hari ini).
(Thanks to Wl yang kirim"cerita bergambar "itu. Dan ternyata respons rekan via email sangat menyenangkan karena kita punya cerita tentang perjalanan kebersamaan yang menggaris cerita dan sketsa. Kamu memang sahabat terbaikku)
(Thanks to Dw, silaturrahmi yang kau pancarkan menjadikan aku senantiasa memiliki nilai apresiasi pada satu rangkaian cerita yang kita alineakan bersama melewati batas selat dan jarak, selamat menyambut ramadhan ya).
*****

Thursday, September 21, 2006

Traveling Bersama Hati

Lepaskan diri dari kesibukan rutin
Lepaskan diri dari suasana rutin
Lepaskan diri dari perjumpaan rutin
Lepaskan diri dari kejenuhan rutin

Walau hanya sehari traveling bersama hati
Cukuplah membeningkan hati
Cukuplah menghijaukan hati
Cukuplah memutihkan hati
Menikmati hijau, menikmati bening
Sembari mengatakan pada hati : lepaskanlah

(Malam, beraktivitas menkonsolidasikan kegiatan renovasi, kegiatan ramadhan dengan pembeda dari tahun sebelumnya, menyerahkan aktivitas kegiatan kepada remaja masjid, dan mereka menyambut antusias. Alhamdulillah)

Wednesday, September 20, 2006

Aneka Job, Cuti Deh

Duh, kewalahan jua mengatasi aneka job yang menari didepan mata, ikut meeting (mestinya sih gak usah ikut), menyelesaikan report, menyelesaikan daily report, sampai-sampai kegiatan lomba protokoler yang mestinya kusiapkan secara baik, hampir ketinggalan waktunya. Untung ada yang ngasih tahu bahwa waktu sudah dimulai, dan jadilah aku tidak tampil prima di arena Al Kautsar. Tapi gak papa, yang penting sudah kulaksanakan amanah sebagai peserta, sekedar ikut meramaikan syiar agama.

Sore juga menanti dengan segepok aktivitas, ditunggu rekan untuk gabung bagi-bagi tugas, bagi-bagi jawaban sebagai persiapan next exam. Letih juga sekujur diri dan mempersiapkan untuk aktivitas besok, ngambil cuti sehari untuk traveling to Yogya.

Cuti itu perlu
Tuk menyehatkan hati
Tuk menyehatkan sinar mata
Menggantinya dengan pemandangan hijau
Menggantinya dengan kesegaran hijau
Berjalan
Menelusuri jalan-jalan sepanjang jalan
Menikmati pergantian suasana rutin
Menjalani traveling kesukaan
Sembari benchmark to UGM
Bersama rekan

Tuesday, September 19, 2006

Asa, Atensi

Terik matahari siang adalah bagian dari penjelajahan menikmati suasana, menikmati kering dan panasnya siang sembari menapaki keyakinan pada sebuah titik koma yang ternyata hanyalah sebuah titik. Ya hanya sebuah titik ketika asa mengharapkan persimpangan titik koma. Pada titik ini pula semuanya semakin menjelaskan pada seputar question dan why, yang duduk bersila mempersiapkan praying memanjatkan harap. Pada titik ini pula, bangunan yang kuupayakan menjadi tiang harapan untuk melangkah, berjalan dan berlari sepanjang trotoar keinginan harus dibungkus dengan secarik kertas bertuliskan : Dikira panas sampai petang ternyata hujan tengah hari.

Namun aku yakin Tuhan selalu mendengar sendu ku
Namun aku yakin Tuhan selalu mendengar keluh ku
Namun aku yakin Tuhan selalu mendengar asa ku
Dan aku juga yakin Tuhan pasti tersenyum
Dengan beragam doaku di sunyinya dingin dinihari setiap hari
Dan aku pun tidak boleh memaksakan doaku dikabulkan Tuhan
Karena Dia yang menggenggam diriku

(Thanks to My yang mau bantu diskusikan Take Home Exam, semoga kita jadi semakin pintar mengemukakan sudut pandang kita dalam solusi ilmiah).
(Thanks to Ay for atensi yang diberikan, semoga dapat bermanfaat untuk langkahku ke depan).

Monday, September 18, 2006

Sibuk, Aktivitas

Banyak bener yang harus dikerjakan dan diselesaikan sampai-sampai bingung memilih prioritas yang harus didahulukan. Lagi, ada yang kelupaan, mestinya sudah sejak minggu lalu disiapkan namun ya itu tadi, lupa, jadi numpuk di awal minggu ini. Pelan tapi pasti walau belon selesai, kuupayakan dengan segenap upaya menyelesaikan step demi step diantara banyak point itu. Termasuk mencoba mengapresiasikan materi (yang baru diterima pagi ini) untuk uji tampil juga minggu ini. Setidaknya paralelitas yang harus dikerjakan dapat memberikan tingkat penyelesaian memadai dan mudah-mudahan rampung dalam minggu ini. Mudah-mudahan rangkaian kegiatan ini mampu mengisi waktu kudan memilah-milahnya sesuai kepentingannya.
Di rumah bertukar dengan aktivitas lain, sama-sama menyelesaikan yang belon selesai, tugas individual menjelang hari H, tugas kelompok, mempersiapkan rapat takmir untuk ramadhan. Ya semuanya terfokus ke aku, dan memang begitu iramanya, mereka ingin aku yang jadi motor, mereka ingin aku yang jadi center, tak mengapa, setidaknya menyambut ramadhan ini ada sesuatu yang baru, masjid yang baru di renovasi, remaja mesjid yang aktif dan semarak syiar yang lebih dari sekedar menyambut ramadhan. Semoga Alllah meridhoi spirit menyambut bulan suci ini.
Lebih baik menyanyikan hati dengan instrumen denting harpa
Lebih baik menyanyikan hati dengan alunan melankonis gitar
Daripada memberikan ruang pada ketidaksukaan nada
Daripada memberikan tempat pada kesenduan rasa
Lebih baik begitu
Karena matahari masih selalu setia menemani pagi indahku
Karena matahari masih selalu setia menjelaskan cerita hariku
******

Sunday, September 17, 2006

Catatan Lepas Rasa

Dia bukan siapa-siapa
Hanya rasamu yang selama ini dipermainkan oleh aura sekuntum bunganya
Hanya rasamu yang selama ini dipermainkan oleh keindahan sinar matanya
Hanya rasamu yang selama ini dipermainkan oleh kemanjaan sikapnya
(Ya, sebegitu hebatnya magnet yang di putar pada episode rasa kasih itu)
(Ya, sebegitu luar biasanya hasrat untuk menggapai hatinya)
(Ya, sejujurnya aku harus katakan, aku sayang dia)
(Ya, sejujurnya rasaku mengatakan, aku suka dia)

Tetapi haruskah kamu terperangkap oleh rasa-rasa itu
Tetapi haruskah kamu terpesona oleh aura rasa itu
Padahal dia selalu acuh tak acuh
Padahal dia selalu mencemoohmu manakala kamu mengatakannya
Padahal dia hanyalah fatamorgana di gurun tandus
Padahal dia hanyalah akuarium yang hanya bisa dilihat
Padahal dia adalah sekuntum bunga indah yang ada diseberang danau

Ya, dia bukan siapa-siapa
Dan aku harus mampu mengusir bayangan tentang dia
Dan aku harus bisa mendelete tulisan tentang dia
Dan aku harus bisa menghapus ukiran tentang nama dia
Dan aku harus mampu membuang aroma rasa aura dia

Aku harus bisa
Karena dia bukan siapa-siapa
Karena dia bukan apa-apa, antara ada dan tiada
Selain hanya sekuntum bunga yang harum mewangi
Lebih baik menikmati seikat kembang berwarna warni
(Ada anggrek, ada mawar, ada edelweis, ada bougenville)
Lebih baik menikmati hijau pegunungan
Lebih baik menikmati samudra biru
Lebih baik menikmati keindahan marina
Lebih baik menikmati traveling
Lebih baik memelihara taman bunga-bunga dan menyiraminya
Lebih baik daripada hanya jadi permainan rasa

Selamat malam duhai sekuntum bunga
Selamat tidur duhai beautiful eyes
Ijinkan aku mengucapkan itu untuk yang terakhir kali
Sudah terlalu letih aku menggapaimu
Maka, izinkan aku pindah ke lain hati
(200105.JBL.RIS.HEART)

Thursday, September 14, 2006

Lunch, More Than

Sesuai janji, Lunch with old friend yang menyenangkan, bebas aja ngomongin apa aja, bebas aja bilangin apa aja, bebas aja ngrumpiin apa aja, bebas aja ngetawain apa aja, tapi tak lupa ngucapin selamat dengan yang traktir, selamat untuk mamie dengan posisi barunya, semoga menjadi amanah yang menyenangkan. Rasanya perjalanan pertemanan kita adalah yang terpanjang dalam sejarah, sembari mengingat-ingat potongan cerita flash back, ada suka, ada duka, ada lucu, ada culun, ada pendulum yang selalu menyeimbangkan semua situasi. Dan pendulum itu adalah Wulan, thanks banget atas segala upaya merangkai tali silaturrahmi pertemanan, persahabatan dan kedekatan personal diantara kita.

Lebih baik ditutup saja
Lebih baik dilupakan saja
Lebih baik diacuhkan saja
Lebih baik dihilangkan saja
Warna pink itu ternyata hanya sebuah fatamorgana
Warna pink itu hanyalah sebuah halusinasi
Sekuntum bunga itu hanyalah hiasan di taman bunga
Sekuntum bunga itu hanyalah bunga plastik
Sekuntum bunga itu hanyalah lipstick
Tidak untuk taman hati, tidak untuk kamar hati
(lebih baik menikmati seikat kembang, wangi harum bunga setaman, di taman bungaku yang makin subur ku rawat, ku jaga dan kuperhatikan )
******

Wednesday, September 13, 2006

Deal dan Deal

Cerita hari ini dibungkus kemasan seperti ini :
  • Ada deal untuk lunch dengan group milis, janjinya sih besok, jadi kuamini saja, lagian kata mereka dah lama gak kumpul-kumpul. Ya sudah namanya juga ditraktir sekalian ada yang syukuran naik posisi.
  • Ada deal untuk diskusi take home exam, janjinya sih Kamis lusa, ngebahas ujian triwulan, nilainya tuk masing-masing tapi agar gak sama materinya, bantuin temen yang kurang paham. Ya ikuti aja sekalian tambah metode.
  • Ada deal untuk seminar next week, tapi lihat gimana-gimana nanti, soalnya banyak aktivitas next week, persiapan ramadhan, takmir, remaja mesjid, renovasi, naskah kultum etc, etc. Ya belum bisa dijanjiin oke. Just not ok, please.

(Hari ini hanya menikmati warna, ada ungu, ada biru malam, ada kuning, ada hijau daun, ada orange, ada merah hati dan ada pink...........)

*****


Tuesday, September 12, 2006

Lagi Mood Nulis

Lagi mood untuk nulis maka hari ini dapat aku selesaikan sebuah tulisan tentang ramadhan hanya dalam waktu singkat. Ya sebenarnya itu adalah bagian dari penyerapan, perenungan dan apresiasi tentang suatu tema, tentang paragraf yang semakin lama semakin membesar, mengembang dan harus diurai kembali melalui sebuah tulisan. Ketika itu sudah dapat diselesaikan maka ada rasa kepuasan yang menyelimuti sekujur diri seperti baru menjalani hari baru nan segar. Itu pula sebabnya kadang aku tidak ingin menulis apa-apa karena tidak ada yang mood di hati dan rasio ini, namun adakalanya menemukan tema yang pas dan mampu merangkai sketsa-sketsa yang lama terekam di rasa dan rasio ini.
Sketsa dan potongan paragraf banyak tersimpan di memori rasa dan rasio namun potongan cerita dan kisah itu masih mengendap di hati dan biasanya menjadi gairah yang membuncah manakala "bertemu" dengan lanjutan ceritanya sehingga menjadi beberapa paragraf yang membentuk cerita dan tema komprehensif. Kalau itu cerita hati, cerita rasa, cerita nurani, duh banyak sekali potongan cerita yang mampu diceritakan sebagai sebuah paragraf namun belum selesai secara kisah.
Apakah itu cerita tentang seikat kembang
Apakah itu cerita tentang sekuntum bunga
Apakah itu cerita tentang haru biru
Apakah itu cerita tentang kehijauan pegunungan
Apakah itu cerita tentang doa dan harapan
Apakah itu cerita tentang aqidah istiqomah
Apakah itu cerita tentang samudera luas
(Ketika langit menceritakan tentang warna biru, sesungguhnya langit bukanlah berwarna biru, karena itu adalah batas pandang indra mata, hanya kita yang mengatakan biru karena biru adalah jawaban batas pandang).
******

Monday, September 11, 2006

Today, Tonight

Today lebih fokus pada take home exam, menyelesaikan tm diantara rutinitas job, sembari mencoba memahami barisan kalimat dan paragraf yang bertajuk Marketing Management. Lagian gak sibuk-sibuk amat dengan tugas pekerjaan, sama seperti yang lain. Dan sore pun ikut menikmati suasana pergaplean yang merakyat itu.
Tonight, menikmati suasana Mall Ctrl, mengikuti irama, mengikuti aroma, mengikuti aura. Mencoba menikmati cara pandang, sudut pandang dan sikap pandang. Mengapresiasi lagak dan ragam pengunjung, mengapresiasi attitude, mengapresiasi tingkah polah dan laku lagak mereka.
Bandingan ini perlu sesekali dinikmati tidak hanya sekedar cuci mata tapi juga cuci rasa, cuci nada, cuci warna yang seharian biasanya berseragam sama, monoton, rutin dan itu-itu saja. Kejenuhan satu warna sering buat aku bosan. Setidaknya ada warna warni yang kudapatkan untuk ruang hari ini. Ya, sekedar menyenangkan hati.
*****

Sunday, September 10, 2006

Cerita Weekend

Sunday Activity
Lama gak walking-walking, ya disempatkan aja menjelajah yang bisa dijelajah. After bersih-bersih (apa aja dibersihin, soalnya hobby), mencapekkan diri in morning, up next menjelajah jalan-jalan, menelusuri jalan raya, menikmati siang nan terik sekedar menyalurkan hobby jalan-jalan yang lama gak dijalani.
Dan banyak perubahan
Dan banyak yang berubah
(Tetapi kemarau ini mengharuskan diri tuk berhati-hati, couz terik mampu membuat lengah dan letih)
Lama juga gak mampir ke pizza
Maka menjelang sore disempatkan mampir
Tuk sekedar menikmati hidangan berani beda
Tuk sekedar membeli suasana
Ya kita memang perlu membeli suasana
*******
Saturday Ceria
Ya, begitulah
Ada saja yang diomongin
Ada saja yang diguyonin
Ada saja yang dirumpiin
(Ketika bertemu di kampus bunga, suasana jadi berbunga)
Ngobrol dengan Mj ternyata juga menyenangkan
Ngobrol dengan My ternyata juga mengasikkan
Apalagi kalau gerombolan lima itu mulai ngrumpi
Duh, yang lain pasti ikutan nimbrung
Sekedar bagi tawa
Sekedar bagi cerita
Paling juga yang diceritain yang itu-itu juga
Dan
Setidaknya Saturday mampu menggantikan warna
Setidaknya Saturday mampu membasuh letih
Dan mengeringkannya pada selimut kehangatan senyum
(Thanks to Mj, aku sudah ceritakan kisah yang dulu, dan kamu mampu bercerita banyak tentang diri kamu, tentang study kamu dan tentang rumpun kita. Maaf kalo ada yang berlebihan ya..).
*****

Friday, September 08, 2006

Menguji Hasrat dan Rasa

Apa yang paling baik menahan semua hasrat dan rasa, ya tentu dengan puasa. Itu yang kulakukan 2 hari ini untuk menguji ketahanan hasrat dan rasa dan lagi memang timingnya pas dengan nifsu sya'ban. Puasa sunnat realitanya adalah lebih berat dari puasa ramadhan karena lingkungan tidak ikut puasa, beda dengan ramadhan yang cenderung memanjakan diri pribadi.
Menahan hasrat, menahan gejolak, menahan rasa yang berkecamuk untuk diuji dengan kemampuan mengelolanya, dan membasuhnya dengan kebeningan air wudhu. Duh, Gusti, betapa kurasakan nikmatnya berbuka manakala sudah tiba waktunya sementara ketika menahan rasa haus, rasa lapar dan rasa hasrat, uji ketahanan itu sejatinya bagian dari pemahaman tentang keinginan rasa, keinginan hasrat dan gejolak dan membungkusnya dengan kesabaran, ketegaran dan kepedulian untuk memahami "penderitaan jasmani".
Maka
lebih banyak diam dua hari ini
lebih banyak istighfar dua hari ini
lebih banyak menahan hasrat dua hari ini
lebih hemat kata dua hari ini
lebih hemat kalimat dua hari ini
Semoga Tuhan memberikan senyum keindahan untukku
Semoga Tuhan memberikan elusan hangat di pundakku
Semoga Tuhan selalu memberikan selimut kasih sayang untukku
*****

Yang Lagi Terasa

Bisik-bisik nurani

Gembirakanlah hatimu
Bukankah banyak rangkuman yang kau dapat ceritakan pada rumah rasa
Bukankah banyak rangkaian bunga yang kau dapatkan keindahannya
Bukankah banyak rincian cerita yang kau dapatkan pada jalan ceritanya
Bukankah banyak racikan sketsa yang kau dapatkan pada kisah kasihnya


Riangkanlah nuranimu
Pada semua dedaunan yang konsisten berwarna hijau
Pada semua ranting dahan yang konsisten pada tangkainya
Pada semua awan yang berarak mewarnai langit biru
Pada semua sinar yang memayungi auramu

Cerahkanlah nada rasamu
Pada semua penceritaan yang belum selesai
Pada semua jalan cerita yang masih panjang
Pada semua kisah perjalanan yang beraneka rasa
Pada semua alur lukisan yang belum rampung

Keniscayaan adalah bagian dari perolehan yang kau hadiahkan pada nilai ketulusan, pada kebersamaan tanpa harus merasa menjadi nilai, karena pada termin itu kesungguhan adalah definisi yang mampu mengejawantahkan semangat istiqomah dan menguraikannya pada selimut kehangatan rasa kasih tanpa harus mengumandangkannya.
(Thanks to Ay : for nilai yang disuguhkan itu, aku merasa ada pada ruang keniscayaan itu)
*****

Wednesday, September 06, 2006

Suasana Hati Yang Bernyanyi Itu

Seharian menikmati suasana bernyanyi, lomba nyanyi, lomba vokal bersama rekan lain. Menjadi peserta penyanyi, menjadi penonton, menjadi pengamat, menjadi supporter, menjadikan suasana penuh dengan nyanyian dan suasana riuh pun terdengar manakala penampilan peserta dirasa berani tampil beda.

Beberapa lirik lagu menjadi appreciate bagiku bersama orang yang menyanyikannya tentu. Ada lagu Berhembus Angin Malam yang dinyanyikan pas banget oleh peserta mirip suara Broery tetapi ketika dinyanyikan peserta lain terasa gak sama moodnya, jadi terasa kering auranya. Ada lagu berpisah di St Carolus apik disuarakan seorang rekanita, Cuma mestinya lagu itu dinyanyikan penyanyi pria dong.

Lebih heboh lagi ketika lagu SMS yang lagi ngetop itu dinyanyikan seorang peserta wanita agak gemuk. Gak tanggung-tanggung dia bawa 6 penari dancer yang menari diatas panggung membuat semua peserta ger geran dan penuh applaus. Setidaknya sudah keluar modal tuh orang datengin penyanyi latar. Ada-ada saja.

Ya, bukankah menyanyi itu adalah simbol rasa, perlambang suasana hati sehingga ketika dinyanyikan lagi pas dengan suasana hati terasa begitu mengesankan, seperti potongan lirik lagu populer di era The Mercys ini :

Oh bunga mawar
Kau idaman hati
Yang kupuja-puja
Selalu

Ingin hatiku
Oh memetik dikau
Tapi apa daya
Tak sampai

Reff :
Oh bunga nan rupawan
Rindu hati siang dan malam
Hasratku ingin berdua
Selamanya ........

Kemana ku mengadu
Bulan bintang pun tak tahu
Cintaku hanyalah satu
Kekasihku.........
*
******************

Tuesday, September 05, 2006

Mentari Siang


Agak kerepotan juga bagi waktu antara deadline reporting dengan promise lain. Namun akhirnya semua dapat kuselesaikan dengan sedikit keletihan dan setidaknya sekitar 90% kuselesaikan dari jadwal yang memang selalu kutulis untuk next activity dengan sedikit penyesuaian karena adanya tugas tambahan lain.

Dan
Mentari siang ini terasa teduh
Matahati siang ini terasa sejuk
Matahatiku menyanyikan tentang mentari
Mentari siang ini tersenyum pada matahatiku

Ya
Lebih baik begitu
Melewati hari dengan nyanyian hati
Melewati hari dengan senandung rasa
Melewati hari dengan irama sanubari
Melewati hari dengan bait-bait puisi

Tanpa harus mengatakannya lagi
Tanpa harus menyampaikannya lagi
Tanpa harus mengutarakannya lagi
Tanpa harus menceritakannya lagi
(Karena tidak ada yang harus dikatakan lagi)

Monday, September 04, 2006

Evergreen Ebiet

Mengapa aku suka lirik lagu ebiet yang naturalis, religi dan berselimut rasa, itu tidak lain karena sejak Camelia I yang dinyanyikannya, mampu membawa suasana kesamaan rasa dan selera. Ya, bahkan sampai saat ini bagiku album ebiet adalah evergreen yang mampu menyentuh relung rasa di kesamaan warna dan pelangi kesejukan kehijauan.

Hampir semua lagu ebiet mewakili suasana rasa, suasana religi dan suasana keinginan dalam perjalanan kisah jalan cerita, kisah kasih dan naturalis dilapisi nafas religi yang menyentuh ruang iman. Dan ketika hari-hari ini kunyanyikan kembali lirik-lirik lagu itu sejatinya adalah menyanyikan persamaan dan kesamaan yang melankonis itu sehingga mampu menyanyikan hati yang memang lagi kepingin bernyanyi.

Maka lantunan itu terasa menyentuh
Maka lirik lagu itu terasa menyertai
Maka alunan musik itu terasa mengalun rasa
Maka suara lagu itu terasa ada di ruang rasa
(Dan biarkanlah dia bermain di ruang rasa)

Sunday, September 03, 2006

Rantai Weekend

Ahad Busy
Met hidup baru together your husband, buat keponakanku yang cantik, pintar dan menyenangkan Rr Diah Henny Isniati.....
Maka,
kesibukan pun membentang di hari ini berfokus pada rangkaian pesta itu, sejak pagi sampai sore, full sibuk bersama seluruh keluarga besar.... dan sesuatu yang menyenangkan bagiku bisa berjabat tangan dan bersilaturrahmi dengan seluruh keluarga besar, handai tolan dan tamu undangan.
***
Saturday Concern
Morning, tanding tennis, sayangnya gak tampil lincah walau menang secara tim. Aku tidak bermain seperti biasanya, gak fit, gak lepas, dan kaku. Tapi lumayanlah buat ngeluarin keringan di pagi cerah ini.
After that, mengikuti perkuliahan seharian. Ada rencana takziah sesuai janji to Jpr namun kubatalkan karena ada tugas kelompok yang harus diselesaikan, maklum dua minggu absen, ntar diprotes anggota kelompok lagi. So harus ada yang "dikalahkan" gitu aja kok repot fren.
Mengakhiri hari dengan tidur lebih awal
Letih, capek dan ingin kebugaran
****
Friday, Religi
Ketika hati sedang mendung jawabnya adalah : pergilah ke rumah aqidah, dan karena ini Jumat rumah aqidah yang bernama Masjid Agung menjadi destinasi sholat Jumat. Benar, yang kudapat adalah kata-kata indah dari sang Khatib betapa mendung bisa disingkirkan dengan berserah diri, mendekap diri sembari membuka jendela hati untuk membersihkan pengap menjadi uap dan menggantikannya dengan udara bening warna.
Begitu pun, hati juga perlu dinyanyikan, maka bernyanyilah aku sore ini sepuas hati, dan memang hatiku lagi suka dengan nyanyian. Nyanyian penghibur hati.
Aktivitas malam diisi dengan kuliah weekend dan seperti biasa aku ingin mendapatkan tambahan ilmu dan wawasan and then aku bisa menambahnya malam ini.
*****