Thursday, August 31, 2006

Catatan Dibuang Sayang

Catatan Musabaqah

Benar, Attaya adalah asset mahal generasi penerus hifzil dan sekaligus kebanggaan ortunya yang ngganteng dan ayu itu. Tetapi bukan itu yang menjadi catatanku. Yang paling berkesan justru ketika Gadis kelas 2 SD itu mendatangiku manakala aku berada di karantina isolasi bersama peserta lain yang akan tampil pada hari kedua MAN. Kuhitung ada sebanyak 4 kali dia mendekatiku dan memelukku manja sembari mengatakan :Om tampil nomor berapa, apakah Om siap tampil katanya berulang. Dan kujawab lembut, nomor delapan dan tentu saja Om siap menjalankan amanah bernilai pahala itu. Ya Attaya adalah simbol pembinaan religi anak yang mampu memberikan suasana spirit bermusabaqah dan kekeluargaan yang cukup dalam. Ya harus kuakui bahwa event MAN ini mampu memberikan nilai silaturrahmi the best bersama rekan-rekan lain yang selalu tampil performa dan ceria. Lihat saja seorang Amien Subagio, lelaki berwajah tampan tanpa dosa itu selalu memberikan kalimat bening manakala menyampaikan jurnal harian dan evaluasi kepesertaan. Lalu ada Sri Akhadah yang selama latihan terlihat kurang pede namun setelah disuntik motivasi oleh pembimbing rohani yang berjiwa leader Ahmad Hanafi Zen mampu tampil diluar dugaan dan itulah performansi terbaik yang pernah kulihat dari seorang Sri yang ramah itu.

Ada lagi Kang Ade, lelaki tambun yang selalu tampil penuh senyum dan toleransi (maksudnya toleransi untuk merokok di ruang tersendiri gitu loh), aku banyak belajar tentang ketulusan dan kesediaan berbagi cerita. Dan aku juga bisa melihat betapa gugupnya dia manakala mau tampil sambil menghapal surat Al kahfi berkali-kali, tetapi semua itu adalah dalam rangka tampil habis-habisan di lomba religi ini. Suca Febrina, duh, aku sampai melompat kegirangan bersama rekan lain manakala remaja putri dari Palembang ini mampu menembus angka 2050 pada babak penyisihan, sebuah rekord pencapaian Fahmil terbaik (kata panitia). Sayang faktor lucky kurang berpihak pada final esoknya. Dan dia menangis, dan kami tertegun, merunduk manakala hasil akhir menempatkan dia sebagai juara harapan. Itulah sebuah perjuangan dan Suca telah memberikan yang terbaik bagi kafilahnya.

Abdul Ghofar Ismail, kuikuti dan kusimak ketika dia tampil di tilawah pukul 21.40. Lelaki sederhana bersorot mata tajam ini terlihat dari kaca akuarium pede banget dan ketika sampai pada sebuah ayat yang harus dilagukan tinggi, Gofar agak terengah-engah, dan ketika durasi menjelang lampu merah dia agak ragu akan meneruskan atau tidak, akhirnya tidak dan pas lampu merah dia selesaikan dengan sodaqolllahulazim, aku dan teman-teman sempat tertawa dengan lakon ini, soalnya ucapan itu seakan menunggu lampu merah menyala. Ternyata nilainya cukup bagus dan dapat dilihat di layar monitor saat itu juga. Alhamdulillah. Lalu bagaimana dengan Asep di Fahmil, pria berkumis tebal dan pendiam ini tampil dengan keyakinan yang pasti namun karena lawan dia yang di nomor A ( dari ESC) tampil lebih elegan akhirnya dengan sedikit insiden kekurang tanggapan juri dan penyaji, Asep harus puas dengan perolehannya, kalah di penyisihan.

Amalia, putri Djoko Purwadi yang doyan ngomong itu juga tampil lumayan di murottal. Setidaknya sikap cueknya yang khas itu memberikan medan pembelajaran yang baik sebagai modal dasar untuk berikutnya. Amalia atau Dede Kurniawan bin Hasudungan Tambunan adalah bagian dari pembelajaran untuk bisa tampil dengan suasana diri yang lebih meyakinkan. Lalu bagaimana dengan dua Khusnul. Ya Khusnul Rahmawati yang tampil di Fahmil agak grogi dan seakan kurang pemanasan sehingga akhirnya menyerah. Kalau yang satu lagi Khusnul Mufidah, paling tidak aku kenal sama keluarganya, habis dia boyong tuh bojonya yang ikut murottal, ibunya, anaknya yang masih infant itu, dan Indah yang tubuhnya jadi subur setelah menikah itu tampil cukup lumayan walau gak dapet sebutan juara.

Yang berkesan adalah diskusi dengan bang Iim yang asal Banten itu. Kedalaman cara pandangnya tentang aqidah memperkaya wawasanku disamping etika gaulnya yang santun dan berbau humor itu. Lalu Yusuf Zakaria yang serius banget ketika mencoba memanajemeni waktu tampil 15 menit latihan dakwah. Mirip official pelari sprint yang memberi tanda waktu sisa, tapi yang jelas membantu aku dalam kontrol waktu. Lain lagi dengan Mukhlis, mirip kondektur Bis yang mencatat nama dan jumlah penumpang ketika mau berangkat menuju suatu tempat, dan itu salah satu tugas mulianya loh. Tentang Budi Mei, agaknya reporter kita yang satu ini kelihatan sibuk banget jepret sana jepret sini untuk bahan publikasi di portal tapi kadang ada kadang hilang, kemana kamu fren.

Lalu ada Tiara, gadis manis imut-imut yang selalu tampil kalem tetapi jika sudah diajak ngomong lancar banget loh. Buktinya aku sempat ngobrol akrab dengannya dan ternyata banyak yang jealous, seperti si Husen, si Andy atau si Surya. Ya namanya juga ngobrol pasti harus deket kan, masak harus berjauhan ya jadinya berteriak dong ngomongnya. Lalu ada juga si Widia yang murah senyum itu. Rekanita yang satu ini selalu tampil dengan performansi yang enak dipandang, maklum kerjanya kan di Prandal jadi ya harus good performance gitu ya Wied.

Tentang Ramzy, aku harus menaruh hormat pada pria berdarah Aceh ini. Keseriusannya sebagai motor penggerak kafilah menjadikan kafilah yang dipimpin Suparman yang bijaksana dalam permusyawaratan perkafilahan itu menjadikan kafilah CISC sebagai kafilah terbaik dalam pengelolaan kontingennya. Sejauh yang kuamati kafilah ini adalah kafilah satu-satuya yang selalu melaksanakan sholat Jamaah Magrib dan Subuh, Kultum dan Tausiah dalam kebersamaan yang utuh. Luar biasa. Jazakumullahu khoiron katsiroo ya spesial buat Pakde Suparman dan Om Ramzy.

Begitulah, aku merasakan suasana silaturrahmi dan kekeluargaan yang indah nilainya dalam rangka fastabiqul khoirot sebagai kuntum khoiro ummah di kebersamaan selama sembilan hari di Yogya yang menawan itu. Banyak kelucuan yang kudapatkan ketika melihat Sugeng makan gak pernah selesai atau selalu memburu oleh-oleh yang seabrek-abrek itu. Kayaknya mau dijual lagi kalee di Jkt ya Fren. Ada juga lomba masak nasi goreng di kamar panitia, maklum apartemen dilengkapi dengan kitchen dan kelengkapannya. Kesabaran seorang Arsyad sang bendahara itu juga diuji ketika lagi bayar dinner together di rumah makan, ditnggal Bis dan Kijang. MasyaAllah, untung saja lelaki paruh baya itu langsung ambil inisiatif, panggil taksi langsung pulang ke home base Apartemen Sejahtera. Akhirnya aku hanya ingin katakan : kullu bani adama khottoun wa khoirul khotto ina ttawwabuun. Salam hormatku yang cukup dalam pada Al Mukarromah Haji Ahmad Hanafi Zen yang sejatinya adalah pilar penyangga semangat musabaqah bagi seluruh anggota kafilah. Secara de facto beliau adalah champion di musabaqah ini. Allahu Akbar.

Ya, nilai terbesar dan tak terbeli itu adalah kedekatan personal diantara sesama peserta dan panitia, menjadikan momen musabaqah memberikan nilai paling cantik di mata hatiku, bersama rekan, saling berjabat tangan dan berpelukan mengantarkan suasana silaturrahmi yang paling sejuk di hati. Terimakasihku pada Allah yang Rahman untuk jalan yang kudapatkan sampai di batas ini, berbagi rasa dan cerita bersama rekan kafilah, bersenda gurau, saling merapatkan barisan manakala satu anggota tampil bermusabaqah. Itulah rangkaian perjalanan ibadah dan tausiah yang mampu membeningkan suasana hati ini sampai ke kamar hati dimana titik G Spot bersinar terang benderang. Alhamdulillah ya Rahman.

Wednesday, August 30, 2006

Menyapa Hari, Menyapa Hati


Menyapa hari dengan keyakinan
Untuk memberikan nilai pada struktur kebersamaan
Menyapa hari dengan menyanyi
Untuk memastikan suasana hati

Begitulah suasana diri
Memberikan nilai untuk menyelesaikan tugas
Sembari memastikan suasana hati
Yang ingin bernyanyi
Menyanyikan tentang lagu melankonis
Tanpa harus mengungkapkannya lagi

Begitulah suasana hati
Berteman dengan jelajah rasa yang aneka warna
Berteman dengan jalan-jalan nurani aneka rasa
Catatannya adalah
Aku ingin memerdekakan rasa hatiku
Untuk berlari menuju ruang kebeningan embun
Dan membasuhnya dengan sinar mentari pagi
****
(Thanks to Kang Ade, banyak yang kudapat dari interaksi dan pembelajaran way of life ketika kita "harus" bersama melatih kepintaran aqidah dan meneruskannya dalam jejak silaturrahmi bersenyum simpul. Aku merasakan kedekatan itu, Kang).


Tuesday, August 29, 2006

Kata Zodiac : TAURUS

Dari seorang rekan yang menitipkan ini :

Taurus adalah simbol kepastian dan kehendak yang kuat. Taurus biasanya berjuang untuk mendapatkan rasa aman batiniah dan jasmaniah. Mereka memiliki selera tinggi pada pakaian, lukisan, barang-barang antik dan barang-barang mewah lainnya. Cita rasa Taurus sangat tinggi namun cenderung konservatif. Mereka sangat menikmati alunan melodi dan musik yang indah. Taurus suka menolong orang lain, mereka tidak suka didesak dan cenderung setia, stabil dan sabar meskipun kadang-kadang keras kepala. Mereka memiliki pandangan yang baik untuk meraih tujuan mereka sehingga mereka cukup berhasil. Mereka gigih pada keputusan yang telah diambil dan tidak ada seorang pun yang dapat merubah pendiriannya. Karena Taurus tidak suka didesak, maka banyak yang menjulukinya si lamban. Namun demikian kamu dapat mempercayakannya dalam membantumu keluar dari masalah. Mereka bukan tipe orang yang mudah melanggar janji dan mundur dari suatu keyakinan, dan mereka memiliki stamina dan ketekunan untuk bertahan dari lawan-lawannya.
Asmara para Taurus cenderung pendiam dan bergairah. Mereka berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam hidup mereka seperti musik yang lembut, lampu yang redup untuk menemani dan menghabiskan waktu dengan orang yang mereka cintai. Taurus selalu mengutarakan hatinya secara langsung dan tidak suka bertele-tele bila menyangkut urusan cinta. Mereka berusaha menyenangkan hati orang yang mereka sayangi dengan harapan mendapatkan balasan dari si dia.
****
(Thanks to Tiara, jarang-jarang bisa ngomong pas di Yk, sekali ngomong lancar banget dan ternyata ultah kita sama ya pada hari Kartini, jadi sama-sama Taurus dong. Moga-moga di lain waktu kita bisa satu kafilah lagi ya. Insya Allah).
(Thanks to Erlin, pengennya sih foto berdua di depan Keraton, tapi si Andi dan Zakaria ikutan nimbrung, jadi gak asik, tapi disitu sebenarnya nuansa silaturrahmi itu, ya kan ?).
****

Monday, August 28, 2006

Ditemani Bantal dan Guling


Bukan karena rangkaian kegiatan itu
Dan tidak pula karena letih
Dan tidak pula karena lelah
Tetapi Flu hari ini merontokkan segala yang telah digariskan

Maka
Seharian hanya ditemani bantal dan guling
Dan sekian bahan bacaan bersama kacamata
Sembari berupaya memantapkan asa
Sembari merenungkan garis dan gores
Sembari menggaris yang sudah kudapatkan

Betapa sesungguhnya makna kebugaran itu
Adalah bagian dari berkah dan rezeki sejati
Yang sering dilupakan ketika ada di jalur afiat
Dan makna itu akan semakin berarti
Manakala di persimpangan ada cuaca mendung
Mengingatkan eksistensi diri untuk mencari cerah
Setidaknya mencerahkan suasana jasmani diri.

Sunday, August 27, 2006

Sejumlah Nilai Itu

Adalah nilai jua yang memaknai perhelatan itu, nilai perjumpaan, nilai jabat tangan, nilai pelukan, nilai senyum, nilai percakapan pada sejumlah person:
Thanks to DwjP, EdJ, Bdm, Ar, HrM, KsJ, RnF, Kisk, EdJ, KdP, HiT, Mdm, AmS, NnS, YlM, Ard. Special Thanks to Ahz, Asd, Dek.
Inilah nilai silaturrahmi akbar yang menjelaskan berjuta makna bahwa konten habluminannas adalah tuk membangun persaudaraan tanpa harus memasuki wilayah kedaulatan hati. Aku telah mendapatkan itu semua dan Insya Allah mampu mengelolanya.
(Alumni Al Maarij membuktikan mampu menempatkan suasana perhelatan menjadi pertaruhan nama baik, terbinanya silaturrahmi dan pemaknaan akhlak).

Di sebuah Bis

Di sebuah Bis dalam perjalanan to Home Base :

Aku sampaikan rasa terimakasihku pada rekans pendamping yang begitu care mempersiapkan kematangan jadwal dan spirit tampil. Aku sampaikan permohonan maaf pada sejumlah hal yang tidak pada tempatnya. Aku sampaikan rasa kagumku pada pengelolaan sebuah hajatan yang mampu memberikan nilai silaturrahmi. Aku sampaikan rasa banggaku pada cara profesional yang ditampilkan, dan bagiku adalah yang terbaik jika dibandingkan dengan kafilah lain. Aku sampaikan rasa hormatku pada sejumlah rekans yang mampu memberikan nilai kebersamaan dalam senyum tanpa pamrih, yang membuktikan nilai silaturrrahmi adalah segala-galanya.
Aku jabat satu persatu dengan senyum tipis di tengah dinginnya dinihari pada closing ceremony yang menyenangkan itu. Jazakumullahu khoiron Katsiroo. Semoga semuanya bernilai ibadah.

Bukan Untuk Yang Ter


Amanah itu sudah kujalankan
Bukanlah tuk memposisikan sebagai yang ter
Bukanlah tuk memproklamasikan sebagai yang ter
Bukanlah tuk menjadikan definisi sebagai yang ter

Applaus surprise sudah kudapatkan
Dan itu meyakinkan sebuah penjelasan
Bahwa ada sudut ruang yang memang mesti diisi dulu
Agar cerita dan sikap menjadi segenggam ketegaran
Agar cerita dan sikap menjadi sekepal kesungguhan

Berbagai jabat tangan itu mendengarkan sebuah senandung
Bahwa kumandang suara yang diperdengarkan adalah nilai
Bahwa sambutan dan pelukan adalah bagian dari kumandang itu
Bahwa diatas semua perolehan itu ada bagian yang lebih akbar

(Thanks to semua yang telah memberikan dukungan direct, or via sms tuk menyatakan makna sebuah perhelatan, ketika diri butuh supporting. Betapa aku merasakan ada di tengah-tengah kepastian ketika harus melaksanakan amanah itu). Alhamdulillah).

Persaksian di Keraton

Biasalah
Cara dia melangkah
Cara dia memandang
Cara dia menyapa

Tetapi sesungguhnya persaksian di pelataran keraton
Adalah bukti penjelasan untuk selalu berjabat dan berpelukan
Sebagai pertanda terbukanya maaf pada sebuah pintu hati
Sebagai pertanda masih adanya nilai estetika pada sebuah cara

Bukankah penceritaanmu menjelaskan bahwa kita adalah bagian
Bukankah penceritaanmu menjelaskan bahwa kita adalah persamaan
Bukankah penceritaanmu menjelaskan bahwa kita adalah sahabat
Bukankah penceritaanmu menjelaskan bahwa kita adalah penilaian

Ya, itu jawaban singkatnya
Sembari mengamini rangkaian cerita yang ada di halaman tiga tahun
Maka ditutuplah sebuah bagian bergaris tebal yang sempat tercoret
Untuk kemudian
Menjadi pencerahan sinar yang memadukan rasa dan rasio
Menjadi pencerahan sinar yang memberikan nilai kebersamaan
Tuhan, aku ingin memandikan rasa ini dengan sukacita, sungguh ...

(Sudut Keraton, Sebuah Malam, Tuk Bdm)


Silaturrahmi Cum Laude

Ketukan itu
Mempertemukan sebuah tali yang sempat hilang
Dan mengurai kembali cairan hati yang sempat beku

Pelukan itu
Mempertemukan kembali sebuah ikatan yang sempat lepas
Dan mengurai kembali rangkaian kisah yang sempat legam

Betapa Tuhan sangat sayang padaku
Betapa Tuhan sangat kasih padaku
Ketika aku tidak sempat lagi memikirkannya
Ketika aku tidak sempat lagi mengurainya
Tuhan memberikan kado silaturrahmi yang terbaik
Bahwa bangunan habluminannass
Harus dibangun dari tali-tali silaturrahmi

Dan percakapan demi percakapan
Adalah bukti yang menjelaskan
Bahwa ArrahmanNYa adalah perlambang
Untuk selalu membawa dekapan kesediaan hati
Untuk selalu memeluknya dalam nilai hati sanubari
Terima kasih Tuhan
Engkau memang sayang padaku
(Jogja, sebuah hari, untuk Ar)

Jogja Senja

Ya, senja di Jogja
Ya, sebuah senja di Jogja
Ya, setitik senja di Jogja
Ya, sehamparan senja di Jogja
Manakala menebar pandang
Sejauh mata memandang

Apakah kemudian sejumlah pemaknaan menjadi sebuah kriteria
Apakah kemudian seikat pencernaan menjadi sebuah intisari
Apakah kemudian sebungkus permen karet menjadi sebuah pemenuhan
Apakah kemudian sebuah permenungan menjadi sebuah penjelasan

Menanti saatnya tiba
Adalah memandang senja nan indah menyapu udara Jogja
Adalah memandang barisan gunung kapur di hijau selatan
Adalah memandang kesibukan di kotak jalan yang terlihat
Adalah memandang keindahan langit senja
Sebuah senja di Jogja

Thursday, August 17, 2006

Aku Datang Jogja


Ahlan wa sahlan Jogja
Aku datang
Malam menjelang
Dan meyakinkan diri
Untuk senantiasa muhasabah
Bahwa Tuhan beri aku kesempatan
Untuk improve aqidah istiqomah

Ini kali yang ketiga aku ikuti
Dan semua tidak terlepas dari ridhoNya
Bahwa semua ada dalam genggamannya
Termasuk rasa yang ada dalam nadi hati
Termasuk nuansa yang ada dalam pelangi hati
Termasuk suasana yang ada di kamar hati
Termasuk rasa sayangku padanya
Termasuk rasa kasihku padanya

Jogja,
Aku datang tuk berbagi silaturrahmi
Aku datang tuk buka selimut tauziahMu
Aku datang tuk mencuci hati
Aku datang tuk membersihkan daki
Aku datang tuk memandikan daki hati

Maka berilah aku sinar lembut kasihMu
Tuk mencemerlangkan sinar mataku
Tuk mencemerlangkan sinar hatiku
Tuk mencemerlangkan langkah kakiku
Tuk mencemerlangkan langkah mata hatiku

(Apartemen Sejahtera 2611)

*****

Wednesday, August 16, 2006

Couz I Like You


Aku suka kamu bunga
Aku sayang kamu bunga
Couz I like you
Couz I like your eyes
Couz aku suka dengan kemanjaanmu

Dan seperti yang sudah-sudah
Yang terjadi adalah acuh tak acuhnya
Dan seperti yang sudah-sudah
Yang terjadi adalah persepsi dan prasangka

Bukankah perasaan sayang itu datang dari hati
Bukankah perasaan suka itu datang dari nurani
Bukankah perasaan kasih itu datang dari sanubari
Bukankah hati itu yang memiliki kasih dan sayang, bunga

Tetapi aku juga tak ingin berbantahan dengan argumen
Biar saja mengalir seperti air mencari dataran rendah
Biar saja mengalir dan tumpah membasahi rasa
Biar saja mengalir dan menjelajah ruang keyakinan
Bahwa rasa sayang itu adalah wilayah hati nurani
Dan tidak bisa dimandikan dengan sejumlah rasio

Begitulah, Bunga indahku
Selamat malam dan mimpikanlah aku dalam tidurmu
Bahwa aku selalu menyayangimu
Melebihi apa yang kamu bayangkan

***
(Moga lekas sembuh, Fer. Sakit adalah media untuk belajar menyayangi jasmani, bahwa kita sesungguhnya bukan pemilik jasmani, hanya dipinjamkan dan harus hati-hati "menggunakannya")
(Malam 17an yang meriah, menyatu dengan warga, bersuka ria, bernyanyi bersama, berjoget bersama, berdoa bersama, bercanda bersama, berbagi hadiah bersama. Sungguh sangat menyenangkan).
***

Tuesday, August 15, 2006

Lagi Suka Sendiri


Sorry fren milis, aku lagi gak nafsu lunch bareng ya, maapin sekali ini, silakan deh nikmati dengan yang lain, aku lagi konsentrasi, lagi butuh sendiri, lagi seneng sama diri sendiri, lagi suka dialog sama hati sambil melipat diri. Ntar ada waktunya tuk together again, okey ?! Paling tidak 2 minggu ke depan ya. Dont angry with me kalau aku cancel kehadiranku.
(Tuk Fren Ferry kaget juga aku denger beritamu, ya semoga operasinya berjalan baik, sehat kembali dan mampu berbagi canda dan keceriaan bersama another friends. Bukankah kamu salah satu pemancing tawa diantara sesama rekans college?. Thanks to Arsyad atas infonya).
Malam, as usual, latihan tennis bersama rekans, dan seperti biasa bermain sambil bercanda, nambah dikit kebugaran dan keringat. Namun harus segera kembali karena ada acara kumpul big family, maklum lagi jadi tuan rumah.
Begitulah,
Perjalanan adalah warna
Persinggahan adalah salah satu warna
Persimpangan adalah bagian warna
One day
Kita hanya butuh satu warna
Tuk meyakinkan
Bahwa kita suka satu warna
Dan yang paling kusuka adalah pink
Walaupun harus sendiri
Karena lagi suka sendiri
Dan hanya ditemani pink
*****

Monday, August 14, 2006

Ruang Pemahaman

Ada saatnya kita perlu ruang pemahaman, penghayatan dan penyimpanan hakekat, tuk lebih bisa menelusuri jejak langkah yang diperoleh dan harapan yang diangankan. Hari ini, seperti itulah kira-kira warna jalan-jalan pemahaman diri, mencoba memahami rasa dan asa dengan sudut subyektivitas dan memakunya dengan keteguhan sikap.
Terasa nian penghayatan yang digenggam
Sembari selalu berdialog dengan suasana hati
Sembari melakukan puasa tuk menahan rasa
Menahan gejolak
Menahan naluri
Menahan kecewa
Menahan kalimat
Menahan bercakap-cakap
Setidaknya ada yang kuperoleh dari apresiasi ini
Bahwa suasana hati harus selalu diselimuti
Dengan kehangatan rasa, asa dan nuansa
Dan membungkusnya dengan sampul biru malam
Tuk senantiasa memberikan warna dan suasana
Bahwa rasa adalah keindahan
Bahwa rasa adalah perlambang
Bahwa rasa adalah romantisme
Ya, aku memang suka dengan itu semua
(Thanks to Ay atas semua "kebaikannya", atas semua smilenya yang lepas, atas semua supportingnya yang lucu itu, atas semua pemenuhan janjinya. Maaf ya aku terlambat memenuhi janji tadi).
*****

Sunday, August 13, 2006

Sunday Activity

Jalan pagi santai keluarga dengan lingkungan RW, berjalan yang memang santai, menelusuri kawasan lingkungan RW, berbagi omongan dengan tetangga, berbagi informasi dengan sesama pengurus RT, ya sambil menikmati pagi dengan kegembiraan, berbagi bersama pada sebuah hal yang disebut tradisi menyambut tujuhbelasan. Dan biasalah selalu ada door prize yang menjadi pemantik kehadiran warga.
Lama juga gak nikmati Es Teller, maka menjelang siang ngunjungi counternya di Ctrl sambil menjelajah kawasan mall yang paling ramai ini, dan terakhir mampir di Gn Ag membeli majalah bulanan kesayangan Angkasa. Rasanya kalo belon beli yang satu ini, bacaan wajib belum sempurna kucerna dan kuapresiasikan, begitu sejak dulu.
Bersatu dengan warga memang menyenangkan, seperti sore ini dengan kegiatan gembira bersama, tua muda, dewasa remaja, semua menyatu menikmati berbagai aktivitas olahraga lomba tujuhbelasan. Apalagi aku yang jadi MC, kayak reporter jadinya, rame banget, tertawa bareng, ada yang jatuh, ada yang berpelukan, ada yang meringis, ada yang pasang aksi, ada yang cari perhatian etc, etc.
Dan memang seharian ini berada pada aktivitas lingkungan karena malam juga menghadiri arisan bulanan RT. Semua diselimuti canda, guyon dan joke-joke menyenangkan. Ya memang kita perlu hablumminnaass, kita makhluk sosial, kita berbagi bersama, kita gembira bersama. Sungguh hari yang menyenangkan.
*****

Saturday, August 12, 2006

The Weekend Happy

Friday, The Eleven

Menjalankan hari penghujung pekan dengan menyelesaikan rangkaian job dan rutinitas dengan suasana santai. tanpa harus dikejar deadline, tanpa harus disibuki dengan monthly report yang suka bikin repot. Semuanya dengan nada datar dan biasa-biasa aja lagi.
Menjelang sore, kegiatan tanding olahraga khusus tennis meja menyemarakkan suasana kantor, tapi kali ini harus mengakui keunggulan lawan yang jauh lebih baik. Gak papa, namanya juga tanding silaturrahmi, ya nggak ?!.
(Makasih tuk Dita dan Ayu yang mau berbagi informasi untuk aku, mirip intelligent operation, tuk dapatkan no hp si Mj yang jadi fokus perhatian aku dan fren MM. Awalnya gak kepikiran kesitu loh, hanya waktu Ashar barengan dengan 2 pretty woman ini, dan wellcome mereka membuat aku pengen ngerti no hpnya dan Ayu ngerespon dengan semangat setia kawan. Thanks for kamu berdua, dan dua-duanya juga ngasih aku no hp yang artinya wellcome tuk pertemanan dengan semangat full smile tanpa pake jaim segala, tul gak ?!)
And di kampus bunga, secara de facto kukatakan pada fren's aku yang memenangkan "pertandingan" tuk dapatkan no hp si Mj (tapi dia malam ini gak nongol di kampus). Peduli dengan orangnya, wong yang ditandingin adalah siapa yang paling cepat dapatkan no hpnya kok. Dan sekali waktu next, coba deh tuk dapatkan informasi lebih rinci dengannya. semuanya bertahap gitu lohh..
Saturday, The Twelve
Belajar sambil bercanda, gaul sambil gangguin rekan, sungguh semuanya menyenangkan dan memang perkuliahan pasca sarjana ini jauh lebih happy daripada S1, ya karena "penumpangnya" adalah orang-orang yang sudah mapan dan menguasai ilmu secara praktisi dengan berbagai background semakin memberikan keluasan cara pandang. Maya juga memiliki praktisi dan kemampuan analisis yang lumayan, dan yang menarik tentu saja murah senyum, cantik dan ramah, jauh dari kesan birokrat atau yang sejenis dengan jaga wibawa gitu.
(Bersms ria dengan Ayu dan Dita menambah suasana Saturday yang menyenangkan. Dua Pretty Woman itu ternyata gaul banget dan suka canda sehingga seperti sudah begitu dekat denganku. Ya, pertemanan memang harus dibangun dengan semangat informal, lepas aja kalee, gak usah jaga jarak, ya kan?)
Oke Yon, telepon kamu mengharuskan aku melaksanakan amanah itu dan menjelang maghrib sudah kutunaikan dan kusampaikan pada yang bersangkutan. Sedapat yang kubisa, namanya juga sobat kental, aku akan selalu memberikan yang kubisa beri. Dont worry, masih ada aku kan ?!
******

Thursday, August 10, 2006

Apresiasi Nilai

Lagi konsentrasi ke dua point yang membentang di depan mata, persiapan MDQ dan Trw MM. Yang satu adalah amanah yang harus dilaksanakan dengan semangat syiar namun gak usah mikir target, toh nanti jadi beban mental. Yang penting sebagai sarana one man show, sarana silaturrahmi dengan sesama rekan dan berupaya memberikan yang terbaik untuk attitude diri pribadi, membangun sandaran akhlak yang kontinu dan khusnul khotimah. Insya Allah ! Sementara yang satu lagi sebagai uji kemampuan dan uji analisis untuk meningkatkan wawasan dan kedalaman cara pandang ilmiah. Aku memang selalu ingin to become langkah pembaharuan yang dinamis, mencari sesuatu yang memberikan "apresiasi nilai" untuk terus bergerak ke arah kemampuan intelektual spiritual dan intuisi. Dua-duanya kuperlukan untuk keseimbangan pola sikap.
(Puasa hari ini terasa lebih sejuk karena hatiku ingin lebih dekat dan berserah diri pada semua hal yang ada pada diri ini. Pada setiap langkah, pada langkah-langkah kemarin, pada rencana langkah, pada titik muhasabah diri ini yang kutemukan adalah sebuah keyakinan bahwa tidak harus selalu keinginan yang kuharapkan, yang kuingini, yang kumau menjadi secangkir teh manis hangat yang siap hirup. Tidak selalu begitu, karena perjalanan itu adalah bagian dari episode yang mengharuskan aku lebih banyak mengapresiasikan makna tuk mendapatkan nilai dari sebuah catatan).
(Dan ketika tiba saat berbuka, nilai-nilai itu kubungkus dalam sebuah doa, semoga Arrahmanirrohiim, Yang Maha Mengetahui segala isi hatiku, selalu memberikan jalan ridho, jalan terang, jalan cemerlang dan jalan tujuan. Jalan-jalan nurani sesaat yang dititipkan lewat titik G-Spot ini mampu membasuh seraut wajahku tuk lebih meyakini bahwa semua hal yang menjadi jalanku adalah bagian dari fragmen yang menjadi kisah diri. Dan terasa nikmat ketika teh manis hangat menyeruput menyentuh bibir kering mengakhiri puasa seharian. Alhamdulillah).
*****

Wednesday, August 09, 2006

Sketsa Surprise

Ada ajakan untuk lunch together siang ini, yang satu dari Fren MM yang semuanya berlokasi di seputar jalan Phlw, near with my office. Yang satu lagi dari Fren Milis, namun kedua-duanya aku delay sampai next week itupun dengan catatan jika have a time. Soalnya lagi gak nafsu makan rame-rame, mending makan biasa sambil menikmati istirahat siang di dalam aja. Sorry aja ya, paling juga si Maya yang cemberut dan tugas si Ferry untuk membujuknya, gitu aja kok Fren. Lagi males nih..!
(Ketika mo bayar flexi di loket Plaza dan kusodorkan no flexiku, gak nyangka petugasnya bilang dengan nada tinggi : Pake nomor antrian !. Aku kaget tapi juga surprise ternyata si petugas itu adalah rekan MM juga dari angkatan 13. Setelah kusapa: Mbak yang di Stikubank MM ya. Dia baru mengembangkan senyum, tapi karena lagi itung duit aku beralih ke petugas yang lain dan disambut hangat dengan gadis lincah itu Gita. Sambil kusodorkan blanko nomor kukatakan : Git, yang pake baju hitam itu siapa sih ?. Oh dia Mj, anak baru, jawab Gita. Kuliahnya yang di MM Stiku ya ? lanjutku. Gita mengangguk sambil tersenyum, sama-sama tersenyum sambil kuucapkan trims.
Padahal selama ini si Mj ini selalu menjadi guyonan aku dan fren MM. Soalnya ada yang sedikit aneh tapi menarik loh, selalu pake baju warna hitam setiap ke kampus weekend sehingga suatu saat kukatakan pada temen-temen : "Kayaknya si Mj itu hanya punya baju warna item kalee, atau pengikut Permadi ya.." Temen yang lain pada ngakak, ngguyu bareng dan ya begitu ada saja bahan untuk jadi guyonan. Yang jelas ntar kalo ke kampus Jumat malam ada bahan cerita lagi, tapi syukur-syukur bisa kenal lebih dekat lagi, gak papa kan Fren, namanya juga gaul kan..?).
*******

Tuesday, August 08, 2006

Letih, Lelah, Latihan

Ada rasa letih
Ada rasa lelah
Maka aku tidur (atau tertidur) after lunch
Ya, karena ativitasku selalu dimulai sejak pukul 03.00
Tapi hari ini keletihan itu terasa
Letih hati kalee ya
Lelah rasa kalee ya
Sebodo ah, emang aku perlu istirahat kok
Lagian gak banyak yang harus kukerjakan today
(Gadis istiqomah itu kuberi sebuah buku karyaku, sekedar tuk kenang-kenangan selama berinteraksi. Bahwa kebersamaan itu adalah bagian dari silaturrahmi tanpa mengedepankan arogansi dan jaga jarak. Bukankah itu etika gaul yang diinginkan dan gadis itu memilikinya).
Malam hari melepaskan letih dengan latihan Tennis, lumayan tuk menyegarkan fisik dan mencari keringat. Dan walaupun terasa capek namun ada kesegaran dan kebugaran. Tidurpun jadi lelap, sampai tak tahu mimpi apa.
******

Monday, August 07, 2006

Catatan yang tersisa.......

Rasanya aku sudah total football, rasanya aku sudah overdosis merawat dan memelihara rasaku yang haru biru ini tuk bisa memahami sebuah hati yang bernama sekuntum bunga sedap malam, yang mampu memberikan aura keindahan di kamar hati.
Berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan tergerus energi hati ini tuk berupaya menyirami, menumbuhsuburkan rasa kasih sayang itu, memupuknya dengan sejuta rasa pink namun tak jua memberikan keharuman aura rasa valentine.
Ya, hanya sampai di batas inilah yang kumampu jalankan, tidak lagi ingin memasuki kawasan taman hati tuk memandang dan menyirami sang bunga. Dia memang telah menyita time of my heart namun tatanan sikapnya memberikan sebuah arti bertajuk sama dengan not to be continued.
Perlahan saja, dan dia tidak perlu tahu tentang luka rasa, duka hati. Aku ingin menjalankan "perintah" move to another heart, aku ingin menikmati rasaku sesuka aku, aku ingin menyenangkan rasaku dengan caraku, aku ingin membahagiakan rasaku dengan my way, aku ingin menikmati jalan-jalan rasaku sembari membalutnya dari luka rasa.
(Thanks to N yang telah memberikan advis tanpa pamrih tentang etika gaul, tentang akhlak pribadi. Ya memang aku harus mensikapi semua yang terkait dengan hubungan pertemanan yang kadang tidak kita sadari bahwa kita telah dimanfaatkan oleh orang lain. Kadang kebaikan dan rasa ingin berbagi serta berbuat baik itu selalu disalahartikan bahkan dimanfaatkan menjadi sesuatu yang tidak pantas. Kayaknya N, kembali deh ke sirkulasi yang lalu, karena si A tiba-tiba hate banget sama aku tanpa jelas ceritanya. Namun N sudah menjelaskan duduk perkaranya dan aku jadi tertawa geli, sembari untuk tidak lagi berbaik hati padanya, udah ngerti akhlaknya kok ).
******

Sunday, August 06, 2006

Saturday, Sunday, Have a Nice Day

Saturday is nice
have a nice class, yes I think so
Morning to office finishing my job to report monthly deadline today an then direct to campuss after finished reporting.
Menyempatkan diri sesaat lihat latihan Dalmas Brimob di depan Office, sesaat ada seorang Polwan berwajah ayu kebingungan cari fotocopy tanya sana tanya sini and tiba-tiba menghampiriku, aku jadi iba, dan kuajak to my office room dan dia sangat berterima kasih atas kebaikan ini dan akhirnya saling berkenalan, saling tukar nomor HP. Lucunya jika aku tanya tentang apa saja jawaban pertamanya pasti : siap pak ! (emang mau baris kalee..).
Kuliah weekend berjalan normal, seperti biasa banyak mendapatkan "ilmu baru" dan kecakapan cara mengajar para pengajarnya juga memberikan nilai plus bagi rasa ingin tahu itu. Dan keakraban dengan sesama rekan juga menambah rasa betah itu, belum lagi diskusi case yang selalu menampilkan ketajaman analisis. Apalagi ada yang selalu menemani obrolan-obrolan ringan dan hangat. Inilah pergantian warna itu yang harus di update untuk hilangkan kejenuhan, pikirku, Iya juga sih..!?
*******
Sunday is Nice
Menyibukkan diri dengan bersih-bersih, jadi office boy and cleaning service gitu loh. Menikmati pekerjaan yang menghasilkan bersih dan kinclong sesuatu yang menyenangkan. Sengaja tidak walking in the morning to Spl couze merancang waktu untuk beberapa kegiatan yang padat.
Kerja bakti lingkungan, ada pengajian di Masjid, lomba RT tujuhbelasan, menghadiri undangan perkawinan, menjenguk yang sakit. Akhirnya menjelang maghrib usailah sudah, capek dan ketiduran sampai maghrib hampir usai, buru-buru ambil wudhu, lalu menyelesaikan kewajiban maghrib.
(Ketika purnama bulan mengantar sinar melankonisnya sampai di mata hati
Ketika itu pula mata letih ini berupaya membeningkan sinar lembut itu
Namun aku tidak pernah mengerti
Apakah sesungguhnya sinar lembut itu memang untuk matahatiku)
******

Friday, August 04, 2006

Opening Ceremony, Another Heart

Opening Ceremony yang menyenangkan, berkumpul dengan korps, defile dan menjadi akrab dengan sesama rekan yang "jarang ketemu". Ini memang salah satu manfaat sekali waktu, berbagi waktu bersama, olahraga bersama dan bercerita bersama.
Dan itu pula sebabnya ketika tampil di partai ke 3 TM, suasana riuh mewarnai supporter mitra Tsel yang hampir semua aku kenal. Maka benar-benar kunikmati tanding penuh sorak sorai dan ini juga penting : menang sehingga menambah rasa komprehensif, puas, senang, achievement dan mampu ngeledek "cheerleader" Tsel.
(Duhai bunga, pandangan sekilas itu mampu menyentak rasaku, tapi aku tidak ingin dia tahu kalau hatiku berduka lagi. Ya, begitulah langkah yang kudapati seperti sebuah pepatah lama: Dikira panas sampai petang ternyata hujan tengah hari)
Maka kunyanyikan saja lagu-lagu kesukaanku
Maka kutuliskan saja berbaris-baris puisi
Maka kutumpahkan saja senyumku pada sahabat-sahabat dekatku
Maka kulayani saja kemanjaan Maya di kampus bunga
Maka kusambut saja tertawa berjamaah bersama guyonan rekan di kelas
Maka kunikmati saja jalan ceritaku, jalan kisahku, jalan anganku, jalan asaku
(Thanks to Maya yang mampu mengajak cerita tentang lukisan keindahan pada sebuah karya kolosal klasik. Ya aku menyukai cerita itu sekaligus perlu "another heart" yang mampu menampung penceritaan rasa, seperti rasaku saat ini. Pesan karya itu seperti sebuah analogi : "Untuk apa memuja sebuah hati kalau yang dihadapi hanya sikap acuh tak acuh. Masih banyak another heart yang mampu mengobati luka hati". Tak terasa malam sudah semakin dingin, bersama hatiku yang dingin).

Thursday, August 03, 2006

Konsentrasi, Apresiasi


Beberapa job dapat diselesaikan sebelum tanggal jatuh tempo, hanya satu yang belon dapat dikerjakan, ya karena layoutnya serial jadi tergantung pada aliran dari hulu sungainya. Aktivitas hari ini berlangsung dengan normal-normal saja, sambil menjalankan ibadah puasa, lebih banyak berkonsentrasi pada persiapan laga performansi religi untuk lebih memantapkan "suasana psikologinya".
Malam, menyempatkan diri mengunjungi saudara yang sakit di Rs Tlgr. Betapapun sehat itu adalah harga yang mahal tuk menjaganya. Berkali-kali harus masuk Rs, berkali-kali opname, dengan sakit yang sama. Semoga lekas sembuh dan mampu menjaga ritme fikiran ke equilibrium yang normal-normal aja lah. Gak usah mikir yang macam-macam, ya toh.
(menjelang larut, merampungkan satu tulisan tuk publikasi internal. Ya hanya beberapa saat jika mood itu datang, maka selesailah sebuah tulisan, apalagi sambil mengapresiasikan keindahan sinar mata beautiful eyes yang selalu menjadi pemberi spirit hati, maka mengalirlah kata demi kata menjadi rangkaian kalimat berikat membentuk seikat tulisan. Selamat tidur kekasih hati yang cantik jelita).
*********

Wednesday, August 02, 2006

Menjalani Hari Rutin

Menjalani hari-hari rutin dengan keyakinan diri untuk mampu menyelesaikan semua tugas dengan semangat ibadah. Hari ini kucatat sebagai hari yang menyenangkan karena semangat tadi mampu menembus atmosfir ikhtiar yang mampu mengelola rasionalitas, dan selesailah rangkaian job yang menuju deadline itu.
(Lunch together with sohib kentalku Yono and putri sulungnya Dita di Warung Steak IB sekalian syukuran atas sembuhnya si manis Dita. Makanya Dit, kamu itu harus berhati-hati di jalan raya. Kamu kan anak Psikologi Undip, mestinya kamu paham dong dengan suasana "adat psiko" lalulintas di kota ini yang semrawut dan sembrono. Moga-moga kita semua selalu dalam lindungan Allah Azza wa Jalla lahir dan bathin, amien).
Malam menjemput, berkunjung ke Gramed, membaca dan membeli buku serta perlengkapan traveling nature. Di sini selalu aku temui ruang pustaka besar yang senantiasa ramai lancar dan yang mampu memberikan cakrawala referensi, berbagai sumber serta memicu diri untuk selalu membaca dan menulis. Dan semuanya ada di depan mata, luar biasa.
******

Tuesday, August 01, 2006


Aku perlu memuntahkannya
Aku perlu menyatakannya
Aku perlu memberikan intonasi full volume

Agar orang tahu
Bahwa menghadapi orang anomali dan banci perlu sikap
Bahwa menghadapi orang anomali dan banci perlu ketegasan
Bahwa menghadapi orang anomali dan banci perlu fight
(Sudah cukup lama aku mengambil sikap easy going
Sudah cukup lama aku mengambil sikap no problem
Padahal cukup lama pula aku selalu dirugikan bujang lapuk itu)

Dengan begitu aku akan semakin tahu
Siapa kawan sejati
Siapa kawan sinergi
Siapa kawan strategi
(Dan terbukti sudah siapa kawan telunjuk lurus kelingking berkait)

*****
Bercakap-cakap berdua denganmu sungguh sesuatu yang membungakan
Berbagi cerita berdua denganmu sungguh sesuatu yang mengembangkan
Begitupun tetap saja ada rasa yang tidak selaras tuk dijelaskan
Manakala sikapmu memberikan kesan acuh tak acuh
Begitupun rasa yang tak selaras itu perlahan kunikmati
Sekaligus tuk memastikan jangan sampai kau tahu
Bahwa sesungguhnya hatiku berduka dengan sikapmu

******