Monday, August 25, 2008

Sesaat Sendiri

Jelajah after mengantar, sepanjang jalan pamularsih, menjelang siang, adalah kehampaan yang merambat naik, menjelajah ruang diri, dan menarik simpul yang mengikat desakan nafas. Duh Gusti, perjalanan panjang mereka, yang kukasihi, adalah hantaran yang mampu menuangkan rasa kesendirian itu, sebentar menghentak dan benar-benar sendiri.

Duhai adinda, duhai ananda, keberangkatan adalah pelukan yang tak mampu diurai dengan bening air mata, tak mampu dituangkan dalam barisan kata, selain adukan hati yang menggugurkan kekuasaaan rasio. Kalian menuju sebuah pusaran , ketika titik kulminasi niat menyenandungkan kepergian sembilan hari yang jauh nun disana.

Pergilah, karena itu adalah perjalanan hakekat
Pergilah, karena itu adalah perjalanan aqidah
Pergilah, karena itu adalah perjalanan niat

Sampaikan salam pada raudah, sampaikan salam pada pusaran tawaf, sampaikan salam pada hakekat keesaan, sampaikan salam pada keagungan yang tiada tara. Dinda dan ananda akan merasakan nilai-nilai yang mengharukan kalbu dan menyematkan tanda perjalanan pada sejuta nilai.

(Catatan 190808)

No comments: