Wednesday, October 24, 2007

Cerita Batas

Ketika batas menjadi iringan langkah, apakah kemudian semua akan memberikan titik kulminasi di sisi ini, adakah yang mampu memberikan ruang pandang bagi sejumlah asa yang telah diseberangkan lebih dulu. Sejumlah asumsi dibungkus dan diceritakan melalui hipotesa dan sejajar dengannya, dikumandangkan pada sebuah pagi, pada sebuah siang dan menutup reffnya dengan lagu hati yang bercampur aduk.
Ketika cerita batas dikemukakan, adalah dia yang menjadikan sejumlah siar menjadi kumpulan titik yang bernilai noktah. Dan ketika batas itu menjadi catatan yang harus dilalui, apakah kemudian persepsi yang dibangun menjadi setali tiga uang pada sebutan yang mengemuka : tutup saja dengan sebuah pintu.
Tidaklah dia mampu memberikan sekuntum senyum manakala matahari apalagi matahati tak jua memberikan kesegaran taman bunga. Dan oleh itu ada sebungkus tulisan yang selalu dinafikan bahwa perjumpaan yang memberikan sorot pijar hangat menjadikan nilai meleleh sampai di aspal nadi. Dan lewatlah sebuah kesempatan, dan lewatlah sebuah batas yang hendak diceritakan.
(Mempersiapkan perjalanan panjang, mengiringi jalinan yang diasah ulang, semoga menjadi asa baru yang menyetarakannya dengan kedamaian bunda).
(Thanks for As yang selalu concern dengan hari-hari penting, dan menjadi catatan yang bernilai souvenir).
****
****

No comments: