Thursday, October 25, 2007

Ruang Siar

Ruang pandang adalah terminal yang mampu mengedepankan hiruk pikuk dan kesibukan ketika perspesi yang dibangun adalah menyaksikan pertunjukan peran. Ruang pandang yang disiarkan adalah stasiun yang mampu menyiarkan artikulasi diskusi ketika penafsiran menjadikan titik bernama garis. Dan itulah ruang yang dapat dipancarulangkan manakala sejumlah adegan mempertontonkan laku lajak yang disemayamkan pada sejumlah pin bernama lakon.
Hari ini ruang yang diperdengarkan dan disiarkan adalah menyaksikan lakon sektoral yang memainkan episode rutinitas bernama sisi argumen tanpa mampu mencairkan kesetaraan. Begitu, dan ketidaksetaraan yang disebarkan adalah menyanyikan lagu yang tidak dapat dijelaskan dengan interpretasi apapun. Itulah, dan sesungguhnya kompleksitas yang dikedepankan adalah mencoba mengajak ulang dan melangkah ulang, yang sudah dilakukan berulang tetapi sayangnya tidak jua merubah paradigma, seperti biasa, telunjuk lurus kelingking berkait.
***
(Met ultah ananda, dirayakan, semarak, ikut serta, bersenandung dan menyatakan rasa sayang yang menyejukkan, makasih ya Pa, katamu)
***

No comments: