Monday, December 17, 2007

Pelangi Mimpi


Kucoba, dan tiba-tiba saja mengalir dan menjelaskan kearah mana perspektif yang hendak dijelajah. Kutulis dan kuimpikan saja sembari menyatakan garis seandainya menjadi landai. Seandainya pantai menjadi landai dan ramah menyambutku. Kuimpikan jua selagi masih bisa menyambungnya dengan rajutan yang belum tergapai dan selesai apalagi sampai. Dan pencarian tidaklah harus serumit meruntun baris kata karena sudah tersedia di kotak pipih yang berwarna hitam legam. Dan kucentang saja pada setiap selang mimpi yang kusulam menjadi sebuah judul : menaruh perahu di pasir putih sembari mengharap ombak datang menjemput dengan riak keramahan.

Mendung di luar tidaklah menjadi soal sebab aku masih ada di ruang kehangatan dan masih menjalani kisah cerita yang kurajut sendiri. Sekiranya jemputan menjelang dan mengabarkan, apa pun itu isi kabarnya tetaplah aku ingin sampaikan pada segumpal awan bahwa setidaknya mimpiku yang sebenarnya adalah pencarian pada tersibaknya ruang celah untuk kembali menyapa dan menata, dan menerbitkan cerita fajar pada sejumlah burung yang bernyanyi di sinar pagi.

Sejumlah arah kusimak dan kusibak, dan menyatakan pada rangkuman isi bahwa halte yang diisi gerimis sepanjang hari adalah mencoba mengambil peran pada sisi yang menjadi pijakan alinea. Agar aku tidak ketinggalan alinea, agar aku tidak ketinggalan kereta, agar aku tidak ketinggalan suasana. Dan sejumlah asumsi memberikan gerakan bathin bahwa bisa saja kelokan menjadi batas yang kutemui pada sejam sehari waktu ke depan, setidaknya ketika menggoreskannya pada sejumlah arah.

Dan kugaris
Dan kulipat
Dan kusimpan
Dan kulumat
Dan kusampaikan

Pada sejumlah sinar yang mampu menghangatkan
Pada sejumlah kehangatan yang mampu menyapu
Untuk catatan berikutnya
Untuk alinea selanjutnya
Untuk memetik catatan pelangi mimpi
****

No comments: