Thursday, January 17, 2008

Sedetik ini

Sedetik ini ada cerita tentang riuh gemuruh yang direkam dengan anggukan dan dukungan untuk menggantikan dan mengedepankan. Seminggu berlayar dan menjelmakan sebuah pelabuhan pergantian. Dan aku bergegas saja untuk menyalin kembali dan meletakkan dasar-dasar amanah yang diemban.

Dan semua dihijaukan dengan pandangan sejuk, dan semua dihijaukan dengan langkah pasti untuk menjelaskan langkah yang dipastikan. Maka semuanya kurencanakan dengan sebutan total football, meyakinkan anggota untuk berjalan dan bernyanyi bersama, membersihkan sisi dinding yang masih berdebu menahun.

Sedetik ini menghela nafas sejenak sembari mengabarkan berita untuk semua, bahwa undangan yang telah disebar adalah manifestasi untuk langkah dan harapan. Dan sebisanya disuarakan bahwa tanpa garis tebal, niat tak perlu diulang kata, cukuplah dengan pembuktian bahwa pamrih tidak dibawa serta dalam pelayaran perdana, sekali lagi tidak membawa pamrih.

Oleh karenanya titipan yang hendak dikumandangkan adalah merumuskan cara kelola untuk sebuah tujuan dua lembar yang sudah ditulis dan dibincangkan, semua setuju dan semua berjalan. Dan bawaan pesan yang dihayatkan adalah senandung doa untuk meniti cara pandang yang membawa kebeningan dan keluasan peran, mengendalikan dan mengajak pada sebuah horizon untuk dipandang dengan matahati. Keniscayaan yang dibangun adalah menafsirkan asa pada seikat doa dan upaya untuk mampu membawa dan mengemban. Semoga mampu menembus awan untuk mencapai langit biru.

(Thanks for all untuk kesepakatan mengangkat amanah menjadi sinar benderang, memakmurkan dan memolesnya sebagai tanggung jawab. InsyaAllah menjadi sebuah nilai yang bisa ditandingkan).
****

No comments: