Friday, February 29, 2008

Jadi Headline

Kadang kita tak meminta tetapi justru dibutuhkan. Sepanjang pekan ini aku bisa menyelesaikan beberapa tulisan serial yang menjadi highlight, setidaknya dengan asumsi dan opiniku. Dan ketika dipublikasikan terbatas ternyata salah satunya diminta menjadi headline media internal. Beberapa tulisan yang lain juga sudah dipublikasikan dan tentu memberikan nilai kepuasan ketika aku bisa menjelaskan tanpa harus berdiri. Biarkan semua mengalir seperti apa adanya, memberikan argumen selengkap mungkin.

Begitulah, semampuku ingin kusampakan pesan bahwa nilai tidak harus dikumandangkan pada penampilan, tidak jua harus dijadikan episentrum kebisaan. Biasa saja dan semua orang punya nilai setidaknya dimata dirinya dan keluarganya. Sifat egois itu lahir dari penyanjungan pada kehebatan diri yang sudah merasa tahu akan semuanya. Padahal hanya secuil dan setitik air yang cepat menguap.

Kadang aku saksikan celotehan orang yang bermental autis dan egois, merasa sudah paling pintar, padahal hanya pintar membolak balik kalimat. Lucunya lagi kalau ada orang lain yang memiliki argumen beda lantas dia mencak-mencak seperti ya itu orang autis. Sebenarnya tipe orang seperti itu hanya sebatas memproklamirkan keangkuhannya, tapi dia lupa bahwa ilmunya hanya sebatas itu. Padahal padi semakin berisi semakin runduk. Ya namanya saja orang yang tak mampu mengembangkan kearifan peran. Kelihatan dari kedengkian sikap dan perilaku yang merasa sudah menjadi setengah dewa padahal hanya sebongkah reco buntung.

No comments: