Monday, October 30, 2006

Menghantar, Fitri

Fitri Itu Tinta Hati

Hari pertama masuk kerja, belum sepenuhnya full time, dan lebih banyak bersilaturrahmi dengan rekan dan sahabat termasuk sahabat eksternal yang imut-imut itu. Memang lagi saatnya berjabat tangan, sembari mengucapkan kata maaf, apakah itu sekedar basa-basi atau memang bernilai maaf, gak tahu deh, yang jelas setiap senyum senantiasa menandakan adanya ketulusan. Itu saja.

Fitri itu adalah ketulusan
Fitri itu adalah kebeningan
Fitri itu adalah kesejukan
Fitri itu adalah kebersamaan
Fitri itu adalah membuka lembaran baru
Dan menuliskan catatan harian
Pada tinta hati yang tak pernah kering
(Catatan 3010)
******
Menghantar Perjalanan Akhir

Hari terakhir libur lebaran, didominasi oleh kegiatan takziah sehubungan tetangga sebelah ada yang berpulang. Kematian sejatinya adalah peringatan bagi kita akan rampungnya sebuah perjalanan. Kematian sejatinya adalah kenyataan yang harus dilalui oleh setiap makhluk hidup. Kematian sejatinya adalah selesainya sebuah pertanggungjawaban yang menjadi job desc maklhluk yang bernama manusia. Inilah bagian ungkapan yang kukemukakan ketika menjadi protokol penghormatan terakhir almarhum sebelum disholatkan di Masjid depan rumah, selanjutnya menghantar ke peristirahatan terakhir.
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.

Aku lebih banyak merenung
Tentang hakekat
Tentang makna
Tentang penceritaan
Tentang jalan cerita
Tentang kehidupan
Tentang akhir dari perjalanan
Memang, kematian adalah peringatan untuk itu
Allahu Akbar.
(Catatan 2910)
*****

No comments: