Wednesday, November 01, 2006

Dua Hari Ini


Kan boleh-boleh saja, Nen

Kan boleh-boleh saja mengungkapkan rasa itu Nen,
Setidaknya dapat memberikan keleluasaan pada gerak rasa yang menggumpal
Dan mengamini setiap langkah dan ucap yang dikiaskan pada setiap pandang mata
Kalaupun itu menjadi sebuah pertanyaan
Aku jawab dengan sebuah senyum tanpa pamrih
Aku ucap dengan barisan kalimat yang santun

Begitupun
Kepedulianmu tentang baris-baris kalimat itu adalah logika yang berjalan di koridor
Dan kita tidak pernah memasuki region yang menjadi privacy masing-masing
Dan ungkapan itu
Adalah sebuah pertanyaan sekaligus pernyataan
Bahwa kamu memahami tutur ucap dan laku sikapku
Bahwa keleluasaan rasa yang digariskan dalam setiap kalimat
Adalah cerita kamar hati untuk dibingkiskan pada sebuah nama
Ya hanya sebuah nama
tetapi tidak untuk diceritakan lagi
(Catatan 0111)

(Makasih untuk fren yang kirim ucapan itu, berarti masih ada waktu untukku)
(Tuk Mh, amanah sudah beta jalankan, dan sudah pula diantar ke Lt6, Thanks)
*******

Untuk AL

Bukannya aku gak legowo Al dengan berubahnya gerbong di stasiun kita
Tapi kenapa gak semua dari kursi yang tersedia diperuntukkan bagi yang ada
Terutama kamu Al
Belum lagi kalau ngeliat attitude dan tutur ucap
Aku akui standar nilai itu banyak terdapat pada diri kamu
Tapi yang tertawa justru mereka
Dan sudah merasa menjadi pemilik kepastian

Sabar aja Fren
Ujian itu terletak pada kemampuan menahan rasa dan titik didih
Setidaknya bagi aku
Itu adalah penutup hidangan tanpa kuah
Kering, gersang dan membosankan
Dan baru kusadari
Bahwa kepolosan sikap tidak menjamin terciptanya harapan
Bahwa kemudian menjadikan acuh tak acuh
Itu bagian dari pembelajaran yang diperoleh
Dari sebuah sirkulasi tanpa ventilasi.
(Catatan 3110)
****

No comments: