Sunday, November 26, 2006

Qolbu, Khusyuk

Ahad Qolbu

Kembali menggali
Kembali mencari
Mengapresiasikan dan mempraktekkan qolbu khusyuk
Ada yang menangis
Ada yang tersungkur
Ada yang merenung
Ada yang meratap
Ada yang terdiam
Ada yang bergetar
Aku sendiri bergetar, mencoba menahan kesyahduan rasa itu, sebuah rasa yang mengembara melintas batas dan mengarungi samudra biru bening mencapai kulminasi, berjalan, berarak kemudian kembali sesaat menyentuh diri. Duhai Allah, betapa rahasiaMu adalah bagian dari KemahaanMu, aku ingin ada di jalanMU, maka sentuhlah aku dengan rahman dan rahimMu.
(Sujudku, adalah melepas beban,melepas pakaian dunia, menggapai dan menceritakannya kepadaMU).
(Trims pada yang telah mengirimku ke pentas ini, semoga menjadi amal jariah yang bermanfaat)
(Ketika bertemu tak terduga dengan dia, kucoba untuk menahan rasaku, mencari qolbuku dan meniupkannya pada seruling nyanyian dan meleburkannya pada kebeningan hati. Gembirakan hati, luangkan kedamaian, sampaikan pada sekujur nadi, bahwa masih banyak kembang dan bunga yang memberikan aura harum mewangi, tidak seperti dia yang hanya bisa memberi warna, bukan aura bukan wewangian).
*****

Sabtu Khusyuk

Mencoba memahami danmengimpelementasikan apa sih yang dimaksud khusyuk, dan segala yang terkait dengannya. Bersama kontingen lain di sebuah auditorium ( banyak juga yang ikut, ada 150 orang gitu) aku berupaya menggalinya, menghayatinya dan melakukannya. Hanya saja dengan perserta yang begitu banyak apa memang bisa melakukannya.

Khusyuk itu adalah melepas ruh
Khusyuk itu adalah mengembara melepas beban
Khusyuk itu adalah memastikan tidak adanya batas
Antara hamba dan Paduka
Antara aku dan Engkau
Antara dialog vertikal itu

Ya kudapat juga wawasan itu, dan semakin memperdalam galian istiqomah dan mengumandangkan hasrat untuk selalu dekat denganMu. Ya, Robb aku ingin selalu dekat denganMu, maka bimbinglah aku, peluklah aku dan damaikanlah hatiku, amien.
(Dinamika yang menguat pada pertemuan RW malam ini menandakan ada sesuatu yang harus diluruskan, tapi bagiku dinamika itu adalah sesuatu yang wajar, Cuma yang gak wajar kok ya sampai menjelang tengah malam baru usai. Ya begitu konsekuensinya, harus banyak berkorban waktu untuk yang begini ini. Gak papa, rela kok hati ini, itung-itung nambah pola gaul ala birokrat...).
*****

No comments: