Tuesday, June 12, 2007

Catatan Bening


Bening itu adalah kedamaian
Bening itu adalah kepasrahan
Bening itu adalah ketulusan
Bening itu adalah kejernihan

Selasa bening adalah menjalankan langkah dengan kepastian diri bahwa niat yang dibungkus ketika mengucapkan salam dan meninggalkan halaman untuk kemudian memasuki ruang adalah anak tangga yang mampu menjelaskan makna niat yang dikumandangkan. Untuk berlaku dan berlakon dengan be carefully dan sekaligus memastikan untuk never again pada sejumlah tanya, pada sejumlah ajakan, pada sejumlah harapan, pada sejumlah bilangan hari. Karena sikapku sudah jelas, ingin menghitung hariku sendiri dengan langkah bening.

Tidak lagi untuk memproklamirkan sentence atau apa yang menjadi evidence ketika pengumuman sudah menjelaskan makna dan langkah. Tidak lagi menjual, tidak lagi menjaja, tidak lagi berjemur, tidak lagi memutar lagu atau apapun. Tidak lagi untuk menghitung langkah. Aku hanyan ingin langkahku bening, itu saja.
*******

Monday, awal hari kumulai dengan kesibukan untuk menyemai rangkaian pekerjaan yang masih terputus, berkonsentrasi dan mengambil peran lebih khusyuk untuk menjalankan penyelesaian. Aku harus menyelesaikan target yang menjadi bagian dari layout itu, maka bergegas aku untuk mendapatkan finishingnya dan walaupun belum selesai setidaknya menjadi bagian dari kesibukan itu.

Dan berjalanlah hari
Dan berjalanlah nadi
Dan berjalanlah inspirasi
Dan berjalanlah hati
Dan berjalanlah suasana
Dan berjalanlah matahari
(Tak terasa senja menghantar kepulanganku, letihpun mengguyur sekujur).

******

Sepanjang malam tadi menyapu pantura yang ramai dan pagi ini mencapai kota kembang yang bening, menjumpai bunda dan memberi setangkai bunga untuknya. Ya, bunda kusempatkan untuk menjengukmu yang renta untuk menghapus rindu, untuk membeningkan hati, untuk membeningkan rasa, untuk membeningkan dada.

Betapa rangkaian kalimatmu yang kugenggam dan kuikat sebagai bekal, agar hati ini selalu putih, agar hati ini selalu jernih, agar hati ini selalu bening. Kalimatmu yang terukir adalah agar memandang semua handicap sebagai penyemangat jalan. Tidak harus diopeni apa yang menjadi cara pandang orang, yakini saja dengan hakekat dan nikmat kehidupan yang diberikanNya pada kita. Betapa sejuk, betapa bening lantunan kalimat itu sampai dan terbungkus di telinga mata hatiku.

Kota bening, kembang bening, hati bening, dan perjalanan pulang dengan Harina memberikan kelegaan pada udara hati dan mampu memulaskan tidurku sampai menjelang tiba.
*****

Menjalani aktivitas dengan fokus penyelesaian exam dan tentu saja dengan berupaya merengkuh beningnya sinar Sabtu akhir pekan yang mencerahkan. Kuselesaikan semuanya dengan semangat bening, dan melanjutkannya dengan percakapan bening, melayani guyonan teman dengan kacamata bening, untuk memberikan suasana yang mampu memberi semangat hati ini.

Perjalanan bening adalah mengkaitkannya dengan irama hati pada perjalanan yang mengesankan, yang membungakan, yang membahagiakan, yang membeningkan dengan merengkuh, dengan meraih perolehan pada sambutan yang bernilai bunga dan menafsirkan liku-liku inner city bersama keyakinan diri.

Duh, betapa ada yang mampu bersinar
Duh, betapa ada yang mampu bercahaya
Duh, betapa ada yang mampu bersahaja
Duh, betapa ada yang mampu bercerita

(Thanks to all fren yang mampu membagi kebersamaan dalam langkah menguji kemampuan cerdas kita. Semoga menjadi sarana untuk lebih rapat lagi dalam menjalin silaturrahmi)
******

Banyu Bening menghantar kehadiran ketika matahari menjelang titik tertinggi Jumat Siang ini, dan perjamuan ini adalah perlambang, adalah ikatan, adalah penyambung, adalah pemanis rasa. Lebih dari itu, juga adalah pengantar catatan bening. Ya, harusnya kunikmati lunch siang di keteduhan dan keceriaan, membagi cerita, membagi suasana, dan berbagi warna. Beningnya banyu bening mampu membeningkan ruang, mampu membeningkan kamar, mampu membeningkan wajah dan tentu saja ketibaan ini bukanlah sesuatu yang sia-sia melainkan sebagai bagian dari rancangan yang lebih sering tertunda.

Maka mengalirlah ungkapan
Maka mengalirlah visualisasi
Maka mengalirlah celoteh
Maka mengalirlah bait kata berikat lagu tubuh

Kedekatan itu menjadi bukti bahwa pertemanan kita adalah ikatan yang menjalin nilai silaturrahmi pada sejumlah titik yang kita lewati bersama. Dan anugerah itu layaknya sebuah reward bagi terciptanya suasana saling memahami, saling mengerti dan saling menjaga. Kuhirup saja udara banyu bening, tanpa harus tergesa-gesa karena ingin menikmati suasana yang membeningkan ini, membeningkan mata hati, membeningkan rasa hati.
*****

No comments: