Monday, March 27, 2006

Hakekat

Kubiarkan Rasa Itu

Persemaian hakekat sebenarnya terletak pada keinginan yang menggelora untuk menuju titik kulminasi pada persinggungan jangkauan meraih kesempurnaan. Tetapi apakah memang ada yang sempurna di jagat materialitas ini, jawabnya tentu tidak. Demikian jua, hakekat cinta sebenarnya adalah membangun fondasi untuk menyediakan aula dan koridor kasih sayang, memadu kasih, curahan perasaan, persetujuan janji, dan perlambang heart to heart. Tetapi apakah memang ada cinta yang sempurna, jawabnya tentu tidak ada.
Itulah sebabnya sembari menggaris-garis hakekat dan definisi, persetujuan tentang hakekat cinta sebenarnya berada pada koridor rasa paling dalam, rasa paling privacy yang bernama hati nurani, dan tidak terletak pada garis rasio, atau titik eksakta seperti yang berlaku pada formula fisika.
Itu pula sebabnya ketika sinar mata indahmu, rambutmu yang kau biarkan tergerai dan lesung pipitmu mengantarkan aku ke depan pintu hati, kubiarkan rasa itu bermain di bilik hatiku, kubiarkan rasa itu mengaduk-aduk kamar hatiku, kubiarkan rasa itu bercengkerama dengan hakekat karena di ruang rasa itu aku dapatkan rangkaian bunga mawar dan semerbak wangi bunga sedap malam.
Kubiarkan saja rasa itu
Kubiarkan saja rasa itu mendefinisikan hakekat cinta
Kubiarkan saja rasa itu bermain bersama wajah ayumu
Kubiarkan saja rasa itu mencium bunga mawarmu
Karena sesungguhnya cinta bukanlah definisi rasio
Karena sesungguhnya aku cinta kepadamu, wahai bunga sedap malam

No comments: