Tuesday, May 30, 2006

Kesetiaan Matahari, Keteduhan Matahati

Matahari adalah ikon kesetiaan, matahari adalah perlambang kesetiaan dan dengannya aku bisa menimba banyak asa, ikhtiar dan promise. Kesetiaan dan kehangatan matahari mampu membangunkan matahati yang dingin, tanpa asa dan tanpa promise. Kehangatan matahari adalah sumber inspirasi bagi terciptanya aliran rutinitas yang oleh banyak orang dianggap sebagai hal yang biasa.
Padahal, kesetiaanmu yang terbit di timur setiap pagi adalah realisasi promise yang menampung ikhtiar dan harapan bagi seluruh makhluk. Kehangatan sinarmu mampu memberikan asa, memberikan harapan, memberikan makna bagi setiap proses analisis dan sintesis. Bukankah proses itu hanya terdiri dari analisis dan sintesis dan itu bisa dilakukan karena adanya kehangatan sinarmu yang memberikan energi dan spirit perjalanan.
Matahati adalah seberkas sinar yang mampu mengedepankan eksistensi makna menjadi sebuah warna putih jernih dan mampu memandang ikhtiar dan promise sebagai amanah. Matahati adalah bagian dari kemampuan mengadopsi kehangatan sinar matahari menjadi keteduhan prisma warna yang memberikan keniscayaan pada eksistensi yang tahu diri. Aku ingin menjadi matahari bagi diriku dan menjadi matahatinya matahari agar mampu mengolah ikhtiar dan promise menjadi keniscayaan.
****
(Siang ini aku harus pamit dari ruang kerja karena sekujur badan merasa letih, dan sampai di rumah kunikmati secara total istirahat tidur siang sampai matahari menjelang tenggelam, dan setelah itu matahatiku menjadi bugar dan segar).

No comments: