Aku ingin membumikan keniscayaan itu
Dan mengunyahnya bersama permen keprihatinan
Dan mencernanya bersama berita air mata
Dan menerimanya bersama garis diri
Aku ingin membumikan keangkuhan itu
Dan menceritakannya bersama kisah sketsa
Dan memberitakannya bersama kesamaan peran
Dan menggariskannya bersama hakekat diri
Aku ingin menjalani keniscayaan itu
Dan melipatnya bersama kesementaraan fana
Dan mengguntingnya bersama patron sikap
Dan menyeterikanya bersama keyakinan diri
Aku ingin jalani itu
Bersama perjanjian yang sudah kudengungkan
Bersama persetujuan yang sudah kuikrarkan
Testimoninya adalah hari-hari bersama hati
****
(Makasih ya Pa, kata si Ragil ketika yang diingininya kupenuhi di Grm. Sebuah kalimat yang mampu menyentuh relung dan menghangatkan kamar hati).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment