Thursday, August 09, 2007

Aku, Merkuri dan Pesona

Ketika batik menjadi seragam
Ketika seragam menjadi putih
Ketika putih dan batik menjadi seragam
Apakah kemudian jalinan cerita menjadi seragam juga
Apakah kemudian jalan kisah harus diseragamkan

Tidaklah tidak
Tidaklah jua
Jalan ceritaku hari ini bukanlah seragam kisah
Jalan ceritaku hari ini bukanlah segenggam debu
Jalan ceritaku hari ini bukanlah persetujuan itu
Jalan ceritaku hari ini bukanlah rangkuman itu

Aku adalah pemerhati yang menatap di trotoar jalan
Aku adalah pemuja nurani yang indah permai
Aku adalah pemeluk rasional berbungkus aroma
Aku adalah peserta rally yang tak ingin berhenti
Aku adalah penggemar jalan berliku yang hijau
Aku adalah jejak langkah yang bersafari biru
Aku adalah prolog dan epilog hatiku sendiri
Tidak perlu mendapat persetujuan darimu
******

Sejumlah sinar mata menghantar dialog merkuri ketika benderangnya jalan raya mampu mendefinisikan sebuah pesta. Ya sebuah pesta yang digelar dengan sejumlah argumen yang dipasang di setiap sudut sembari mengatakan : pesta adalah sebuah seremoni untuk menjelaskan sejauh mana persiapan menunju titik puncak klasemen.

Benderangnya suasana adalah mengantisipasi ruang yang pengap untuk dapat dialiri dengan wewangi parfum dan pesona mata yang memandang kerlap kerlip. Apakah kemudian persetujuan tentang nilai jalan-jalan adalah untuk mendelete titik-titik dimana selalu bersemayam cerita versi curiga. Apakah itu yang dimaksud menjelaskan rangkaian alinea yang dirangkum pada sebuah tema dialog tanpa penjelasan.

Sekeranjang bawaan yang dipikul untuk dijajakan pada nilai jual yang dibentang dipinggir jalan adalah ukuran yang dapat disejajarkan pada setiap nilai soal yang tercantum, apapun itu. Fenomenanya adalah selalu mendekap jawaban yang tak pernah didengungkan karena tidak mampu mengurai definisi.

Maka sejumlah sinar mata menghantar jalan-jalan malam untuk diselaraskan dengan cerita baru yang dikumandangkan. Dan benderangnya pun hanya di seputar catatan tanpa garis pinggir. Tanpa garis pinggir.
****



No comments: