Sunday, August 05, 2007

Hujan Kemarau

Hujan di Ahad malam sangat membantu mendinginkan dan menyejukkan ruang terbuka, ruang publik dan ruang kelegaan. Deras juga jatuhnya hujan ketika aku mengantar ke stasiun dan sepanjang jalan seperti ada kelegaan pada sejumlah ruang yang luang, menyapu debu, menggerus daki kota yang diterpa kemarau basah. Ya kemarau basah seperti dugaan bmg bahwa kotaku akan mengalami kemarau yang basah, kemarau yang diselingi hujan lebat sesaat.
Udara yang sejuk after hujan itu tentu bagi sebagian besar warga kota sangat membantu mendinginkan ruang rumah, ruang kamar dan ruang yang lain terutama tentu ruang hati masing-masing. Memang perlu hujan, perlu membasahkan hati, perlu membeaahkan sukma agar kita bisa menampung keteduhan itu di kamar dada kita, dan merawatnya dengan kesejukan suasana.
Kemarau hati adalah endapan debu yang menerbangkan potensi dan eksistensi dan tidak mampu mendaratkannya pada sejumlah definisi yang sudah dibuktikan. Kemarau itu yang perlu disejukkan dengan hujan atau embun pagi. Kemarau hati adalah ketidakmampuan mengoleksi pertambahan nilai ketika pelangi mempercantik horison sehabis hujan yang menyegarkan.
****

No comments: