Monday, December 11, 2006

Itulah Aku

Catatan itu adalah noktah yang mampu memberikan ragam suara hati, menyelami kedalaman hakekat dan menyentuh pada sebuah titik yang beraroma sanubari. Itulah sebabnya "pengumuman sanubari" selalu membawa aura semesta rasa yang dimiliki setiap orang, dan mencoba memahaminya dari sudut pandang diri. Dan dalam frame itu pula apa yang disebut Curhat dalam bentuk goresan adalah pusat pengaduan yang memberikan sinopsis jalan rasa, jalan nurani yang diungkap dengan mengikutsertakan suasana rasa itu.
Aku lebih suka mencurhatkan suasana rasaku dalam ungkapan monolog yang sejatinya adalah melampiaskan tekanan hati, melepaskan dahaga feeling, memuntahkan sejumlah kata dan dirangkai untuk membentuk kalimat yang episentrumnya ada di ruang rasa itu sendiri. Maka energi yang terlontar adalah kepolosan sikap dan rasa, sesuatu yang memang menjadi koridor emosi rasaku. Maka ketika ada sesuatu yang mampu mengaduk-aduk koridor rasa itu, selalu kulukiskan dalam rangkaian kata sebagai "penyembuh" rasa yang bergejolak. Kalau pun tidak kuungkap melalui kosa kata, sering jua kulontarkan melalui tutur ucap suara dan cenderung tembak langsung atau blak-blakan.
Itulah aku. Ruang rasa yang kumiliki sejatinya adalah "perkawinan" antara dimensi ketegasan dan romantiisme, dua hal yang kucoba cerna: memang itulah yang kumiliki dalam pewarnaan ruang hati, dan menjadi "takdir hati" dalam menjalani setiap episode yang kudapati. Aku memang selalu menginginkan suasana romantis dalam mengedepankan olah rasa.
Maka ketika ungkapan tentang keindahan, ungkapan tentang rasa suka, ungkapan tentang rasa sayang, ungkapan tentang ketidaksukaan, ungkapan tentang kebencian, ungkapan tentang keinginan, ungkapan tentang harapan selalu kulontarkan lewat kalimat inovasi yang mampu menjelaskan suasana hati, atau melalui ungkapan suara yang kusampaikan secara terus terang, tembak langsung kata orang. Dan memang begitulah suasananya, dan aku adalah bagian dari suasana itu. Dan aku menikmatinya, dan aku menjalaninya, dan aku mengapresiasikannya dengan apa adanya.
****
(Dealnya di deal dulu Fren, lagi pada sibuk neh, gak papa ya, ntar juga oke kok)
(Senyum dan canda "mereka" memberikan suasana ceria pada hati, kadang kita memang mampu menikmati suasana itu melalui canda dan tawa, Thanks ya).
(Thanks to Dw, moga sukses dengan learningnya, ....................)
(Tahapan awal sudah berjalan, next kepanitiaan itu moga sukses menjalankan misi ibadahnya, amien).

No comments: