Duhai tak kusangka
Duhai tak kuduga
Begitu indahnya
Begitu cantiknya
Tak dapat terlukiskan
Betapa persinggungan ini menjadi kejelasan
Betapa perjalanan ini menjadi kebersamaan
Betapa hitungan perjalanan ini menjadi catatan
Betapa akhirnya keanggunan yang kau tampilkan
Betapa akhirnya kerelaan yang kau limpahkan
Maka boulevard senja di keramaian rintik hujan
Adalah testimoni perjalanan pedesterian
Menikmati pizza sembari mengulang barisan kata
Menikmati keindahan kamu pada sejuta pesona nada
Ya kamu adalah nada yang menjadi harmoni hati
Ya kamu adalah selendang sutra bermandi rindu
Ya kamu adalah ungkapan pesona tanpa harus berkata
Ya kamu adalah bingkisan kado pita merah
Ya kamu adalah persimpangan yang tak pernah hilang
(Catatan 01122006)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment