Friday, December 15, 2006

Ubah Kecewa Jadi Benci

Ubah kecewa jadi benci dengan membeli sejumlah resep dan indikasi agar menjadi sesuatu yang mampu menyembuhkan. Begitu setidaknya simpul jalan yang ingin dirangkai. Mengapa, karena kecewa adalah ungkapan dari sebuah kondisi yang membuat kamar hati menyuarakan aroma berwarna kelabu. Daripada harus bermain di lapangan kecewa mendingan sekalian diadoni dengan benci untuk memastikan sikap, menjelaskan ketegasan dan menunjukkan kekurangsukaan pada apa yang disebut arogansi attitude. Ya, lebih baik begitu..
(Ketika mengendarai mobil menuju kampus this evening, ada voice dari siaran radio populer dengan question interactive. Penyiarnya nanya : Kalau ada gadis yang dipeluk seorang pria di sebuah tempat yang banyak orang melihatnya dan si gadis diam saja, gak risih gitu, maka apakah sebutan yang bisa diberikan padanya?. Terus telepon diseberang sana bilang : Gadis murahan !!. Terus penyiar bilang lagi : Anda salah, yang benar adalah Gadis bisu, tuli dan tak punya rasa peduli. Aku tersenyum mendengarnya sembari mengatakan: idem dito, dan semakin menyimak lagi ketika Bunga Cinta Lestari melantunkan lagu sound track Cinta Pertama. Bagus nian vokal gadis itu....)
(Thanks to En, mau nolongin tugas dan mencopy yang bisa dicopy. Itu baru namanya temen yang mau membagi waktu).
*****

No comments: