Tuesday, December 26, 2006

Sebuah Hari Dengan Berbagai Koma

Kabar dari jauh mengabarkan cerita kelancangan yang dihembus dengan angin kering berlagu keroncong. Begitupun pilihan yang disesuaikan adalah berupaya menjelaskan sudut pandang yang telah dijabarkan melalui logika rasional saja, tanpa membawa buih, tanpa membawa ombak, tanpa membawa angin dan sekaligus menampatkan koma sebagai paragraf yang belum selesai.

Cerita dari jauh yang lain juga mengabarkan pilihan yang mengedepankan tanda tanya di awal cerita namun tak lama juga ada jawaban yang melonggarkan ruang pertanyaan. Kalau yang ini kuanggap koma ditengah paragraf dan tidak perlu berlanjut dengan paragraph yang lain. Intinya adalah amanah itu jangan sampai menjadi ruang tanya berkepanjangan yang membuat sejumlah asumsi bermuara rasa tak percaya.

Berita tidak dari kejauhan tentu saja mengabarkan pilihan pada ruang cerita seputar kabar yang dikomunikasikan melalui silaturrahmi aktif pada Fren yang mau menjalani cerita berlapis senyum. Ini juga bagian dari pencahayaan ruang hati untuk tidak lagi menggubris apa yang disebut nuansa cerita seperti dalam buku cerita yang baru kuselesaikan itu. Kalau yang ini bukan lagi koma melainkan sudah menuju titik, sampai di titik dan tidak ada paragraph selanjutnya.

Maka mereka pun tersenyum dengan candaku
Maka mereka pun gak nyangka dengan gaya kalimatku
Maka mereka pun ngerespons apa adanya
Maka mereka pun lebih banyak tertawa dengan ceritaku
****
(Thanks to As, Nt, Dt, Mj, Wk yang memberikan ruang cerita memakai koma pada setitik waktu perjumpaan yang tidak diskenariokan. Dan disitulah nilai surprisenya tanpa harus membaca arah angin).
(Thanks to Yn, ada yang melengkapi kisah hari dengan cerita koma yang kamu sajikan, to be continued ya).
(Mengunjungi yang opname memberikan sinar suasana bathin, bahwa nilai kesehatan adalah prima berkah yang patut disyukuri, sembari mendoakan agar lekas sembuh).
*****

No comments: