Friday, December 22, 2006

Pada Cerita Ini

Menggumpal sekepal benci dan berupaya melontarkannya pada genggaman secarik kertas, menyobeknya dan menghamburkannya pada sebuah gedung berlantai lima. maka berhamburkanlah serpihan kecil kertas-kertas itu, beterbangan disapu angin sepoi, berkeliaran dan menuju rumput hijau dikejauhan bawah sana. Pada cerita ini persediaan kata adalah hembusan helaan nafas dan gemeretak menumpahkan rasa yang selama ini bersenandung menjadi rasa bermerk kecewa.
Apakah lantas perseteruan hasrat menjadi opini berselimut ketidaksukaan. Jawabnya : ya. Couze sudah cukup lama mengumandangkan senandung nyanyian hati, menuliskan lagu hati, menceritakan adonan rasa, menyanyikan bait puisi, mengagumi seraut kisah, mengalirkan butiran kata membentuk noktah kalimat biru malam. Semuanya untuk bingkai yang bernama based on feel. Tetapi bingkai itu selalu berbalas pantun : insyaAllah untuk sesuatu yang tidak berbalas sampiran dan isi.
Maka titik jenuh pada kulminasi koridor hati pun membentang spanduk dengan tulisan : Aa Gym GL, maksudnya Agak-agak Gimana Gitu Loh. Ya untuk apa menceritakan tentang bait puisi kalau ternyata selalu bertemu kalimat tanpa jawab. Untuk apa membingkai catatan rasa kalau ternyata hanya bermain dalam padang fatamorgana.
********
(Selalu ada jawab manakala Ay dan Dt menyimpan hardisk penceritaan tentang suasana cerah dan mendung).
(Maafkan atas segala kelancangan itu, aku sendiri menjadi "titik singgung" yang berada di sudut ruang tanpa cahaya, maafkan pada semua yang bercerita tentang kelancangan itu).
(Begitu banyak yang harus diselesaikan, sampai-sampai tak tahu mana duluan yang harus difinishing).
*****

No comments: