Friday, February 09, 2007

Isian Hari


Ghosh JM, malam kemarin, kunikmati aja jalan-jalan belanja ini sekalian memenuhi permintaan si ragil nan tomboy. Kubiarkan dia memilih, memilah dan mencocokkan ukuran yang pas untuknya.
“Yang ini Pa”, katanya manja sambil menggelayut, aku tersenyum melihat laku caranya itu. Sementara di sulung nan cantik mencoba asesories yang lain dan berupaya untuk menarik perhatianku untuk membelinya.
“Boleh saja sayang” ujarku meyakinkan.
Kuamati keduanya, buah hatiku yang berangkat remaja, manja dan banyak maunya itu. Si sulung jika ada maunya selalu berupaya merayu dengan kalimat dan tingkah yang gampang ditebak. Berusaha mencuri perhatian dan kemudian mengutarakan keinginannya. Lain lagi dengan si ragil, selalu blak-blakan jika menginginkan sesuatu tetapi pada saat yang bersamaan selalu merasa “tahu diri” untuk tidak memaksakan kehendak. Sama ketika dia lihar price yang tertera, dia gak maksain untuk beli padahal semahal apapun aku akan berupaya memenuhi keinginannya itu. Dan ketika kubayarkan tunai, si ragil merasa senang banget dan berkata manja :”makasih ya Pa”. Aku tersenyum dan kuraih pipinya.
Jalan-jalan sepanjang jalan, mengitari pusat konsumsi, mengelilingi outlet, menjelajah Grmd adalah isian hari untuk menyamakan ruang kebahagiaan, berbagi, bercerita dan menambah wawasan. Di Grmd, bisa baca yang perlu dibaca, bisa lihat referensi tanpa harus beli , dan yang dibawa pulang adalah majalah wajibku “Aks”, majalah bulanan yang menjadi apresiasi bacaanku. Ada rasa letih, ada rasa senang, ada rasa suka yang mengantar sepenggal jalan-jalan belanja bersama keluarga.

(Sepanjang hari, menikmati aneka campur aduk, konsentrasi ke modul, disisipi menjalani hobby pagi, kemudian aktivitas rutin, kemudian konsentrasi lagi, sejenak rehat, sejenak menghapus alinea job, dan mencoba menggali sentuhan lukisan abstrak yang tersimpan di ruang baca. Menjalani hari dengan keaneka ragaman campur sari).
(Sepohon angin yang menderu itu, seniscayanya adalah penceritaan yang diolesi garis tebal berwarna abu-abu. Nilai kecekatan highlightnya adalah mencoba mencari titik simpul.. Biar orang menafsirkan apa, terjemahan bahasa hatiku adalah mengurainya menjadi alinea kejernihan berlapis kebeningan).

****

No comments: