Tuesday, July 24, 2007

Ember

Ember, sebutan untuk yang suka nyaring bahasa tapi gak jelas kedalaman maknanya. Biasanya kategori ini dari kaum hawa dan biasa juga ketika kita menyadari ini sebagai cerita seputar kaum hawa. Namun jika sebutan itu untuk lelaki yang suka pamer cangkem, jadi pemandangan yang "menyedihkan" karena mencerminkan sikap gede rasa, gede rumongso.
Sering kuamati fenomena ini, gayanya yang merasa gede itu tadi, ngomongnya seperti air pancuran yang berisik, pantas saja disebut ember, karena ember kaleng kalau diisi air pasti berbunyi heboh. Jarang lelaki yang suka ngomongin temennya dan anomalinya ada pada yang satu ini, padahal sejatinya ruang hatinya itu hanya diisi oleh petualangan menghidupi belang diri termasuk perilaku belangnya selama ini dan memberikan kesan seakan dia yang menjadi protagonis cerita. Lebih tepatnya pengen jadi pemeran utama padahal ya itu tadi untuk menyimpan kepengecutan diri berlapis mulut ember.
Aku kadang merasa kasihan dengan kepribadian yang bermental ember ini, grusa grusu, gak tau sopan santun apalagi memakai grammar dalam bertutur kata. Terus merasa paling hebat dalam tata pergaulan padahal rekam jejaknya sesungguhnya adalah pemetik kembang plastik yang dibungkus dengan seikat kangkung pemicu tidur. Belum lagi kalau bicara ruang sekat, duh mirip komplotan mafia amatiran yang berada di jalur inner cyrcle dan terlanjur menjadi semacam sindikat berbaju seragam, senangnya memfitnah dan membuat opini padahal sesungguhnya telah terjadi pembusukan pada ruang hatinya.
Makanya ketika ada seorang teman yang mendiskusikan tentang dia, langsung kujawab : kita tonton saja seperti sebuah sinetron, judulnya "Preman Bermulut Ember". Sayangnya gak ada produser yang mau menerbitkan jalan cerita itu, jadi kasian deh lu hanya bisa bermain di inner cyrcle saja dan hanya menulis lembaran tanpa paragraf.
*****
(Thanks to Jm, Wy atas bantuan sebaran itu, sebagai bagian dari pertemenan yang saling menyenangkan, saling membantu)

No comments: