Thursday, March 22, 2007

Agar Kamu Tahu

Kamu adalah cerita opera sabun yang tak terselesaikan manakala memainkan peran yang tak sesuai dengan sinar matamu. Kamu adalah tulisan yang tak terbaca manakala menceritakan cinderella yang tak mampu menaklukkan pinokio. Kamu adalah episode yang tak teruraikan manakala episentrum berita menyentak dan memprotes kata hati. Kamu adalah lakon yang tak terjangkau manakala cerita seputarmu seperti menggenggam air di pancuran, tak dapat ditafsirkan kecuali mengalir.

Maka sudilah kiranya aku menyelesaikan bab akhir dengan ending titanic, dan menurut versiku sendiri, sebab ketulusan itu tidak harus dibayar dengan kesepakatan. Ketulusan itu adalah tema yang memberikan makna argumentasi dan selalu dibenarkan oleh hati karena satu-satunya organ tubuh yang menemaninya adalah hati.

Maka sudilah kiranya aku menyelesaikan dialog imajiner dengan memberikan senyum tanpa harus berkata, sebab senyum adalah hidangan penutup yang menyegarkan ketika kita selesai berbagi suasana. Senyum juga mampu menegakkan kata hati tentang warna ketulusan, karena senyum adalah personifikasi dari ketulusan itu yang ditranmisikan melalui bts teresterial sinar mata.

Maka sudilah kiranya aku menyelesaikan bacaan pustaka dan menjadikannya sebagai konten tesis yang mengiris hati. Bahwa referensi apapun tentang cerita dan kisahmu adalah hipotesis yang tak mampu menjelaskan kesimpulan. Yang kutahu adalah, nilai ceritamu adalah analisis regresi tanpa formula matematis sehingga yang diumumkan adalah seputar tingkah pola, yang tak terpola. Yang kutahu adalah nilai estetikamu tidak lagi menampilkan inner beauty selain langkah jinak-jinak merpati. Matahatiku tidak ingin menyambut personifikasimu, karena aku lebih suka menjemur diri bersama matahari yang setia terbit dari timur.
****

No comments: