Saturday, March 17, 2007

Melakoni Jalan-Jalan Rasio

Membasuh dan mengisi ruang rasio dengan memasuki ruang baca, ruang luas menuju jendela yang memberikan tambahan bekal, tambahan daya. Aku nikmati suasana itu hampir setengah hari, memaknai jalan pikiran yang tertulis, memahami alur pikir yang didokumentasikan dan sekaligus menggali referensi untuk pemahaman kerangka olah pikirku. Ya, ruang yang paling pas itu ada disini, sebuah ruang luas, sejuk dan terkesan sedikit kusam namun mampu memberikan inspirasi untuk konsentrasi dan memfokuskan diri untuk mengambil dan menyalin sekalian menerjemahkan reviewnya. Walau banyak yang terkumpul di ruangan, namun suasana hening, masing-masing menekuni obyeknya, menjadikan suasana benar-benar khusyuk dan menimbulkan gairah untuk berlama-lama didalamnya.

Mengisi malam dengan menjelajah ruang baca yang lain, Grmd JM untuk mencari magazine kesayangan, Angkasa, dan ternyata sudah nongol. Ada juga buku-buku baru, best seller, ada juga buku kembang yang beraneka, ada yang bahas aglaonema, adenium, euphorbia, dan lain-lain. Sekedar baca kemudian beranjak menelusuri bagian lain. Di swalayan Mthr, ada juga yang dicari, ketemu, buah-buahan wajib seperti sirsak dan belimbing untuk di juice sebagai menu malam. Aku memang sedang coba untuk tidak dinner dan menggantinya dengan juice buah-buahan ini. Kecuali pada waktu-waktu liburan, bersama keluarga dinner di luar untuk membeli suasana.

Dan seperti bisa ditebak, dua bacaan kuhabiskan Jumat malam ini sampai akhirnya terlelap. Membaca memang bagian dari konsumsiku, dengannya aku makin bisa memahami sentuhan pola pandang dan pola rasa bagaimana membangun dan mempersepsikan argumentasi sebagai bekal diskusi atau apalah namanya. Maka jangan heran kalau perabot rumah tanggaku sebagian diisi dengan jejalan pustaka, dokumentasi untuk mengolah daya pikir dan spirit rasio. Rasanya kok menyenangkan ya, dengan kombinasi baca dan tulis, sebuah hobby yang menyatu di sisi rasa dan rasioku.

Maka puisiku hari ini adalah melakoni jalan-jalan rasio, menyenandungkan jalan-jalan rasa dan menyerulingkan nyanyian beroktaf tinggi (terinspirasi lagunya Gita Gutawa). Dan semuanya ada dalam nyanyian hati. Aku tidak ingin menafsirkan apa-apa, aku tidak ingin mengapresiasikan apa-apa. Aku ingin nyanyikan ruang rasaku dengan berbaris puisi, kubacakan dalam hati dan kutuliskan dalam hati.

No comments: