Sunday, March 25, 2007

Langkah-Langkah

Langkah Ahad

Langkahku di hari Ahad ini benar-benar terukur dan terarah, maksudnya sesuai yang kuniatkan dalam-dalam. Maka warnanya adalah kombinasi reading, hearing dan seeing. Warna bacanya dominan banget. Buku-buku bacaan kubentang di teras rumah sejak bagi, bersama lembaran lain yang menjadi catatan penting, lalu ya kubaca satu persatu. Ketika ada jenuh, jalan mondar-mandir di teras rumah sembari menggamit kembang-kembang yang menantang pandang.

Lalu duduk lagi, menyeruput teh manis, lalu baca lagi, konsentrasi lagi. Lalu buat diagram dan mencoba memahami konteks tema yang menjadi bahasan, lalu berdiri lagi, jalan-jalan seputar rumah, lalu baca dan tulis lagi. Tak terasa mentari menjelang Zuhur, kubiarkan catatan dan buku-buku itu berserakan diteras. Lalu istirahat siang sejenak, dan dilanjut dengan berkunjung ke library kampus sampai senja menjemput maghrib. Capek juga, tapi aku merasa banyak mendapat yang kubaca dan kutulis tadi, setidaknya memberikan makna pede dalam langkah penyusunan berikutnya.

Rindu sama tahu pong, maka bergegas aku selepas maghrib menuju langganan yang mangkal di persimpangan Dp dan menikmatinya dengan sekujur rasa, kenyang dan agak sesak karena konsumsinya cukup banyak. Puas, senang lalu kembali dan mengakhiri kegiatan dengan meeting maulid, menjadi ketua panitia, mengorganisir dan sinergi dengan anggota yang lain. Semoga sukses acaranya dan mendapat ridhoNya, amien.
****

Langkah Sabtu

Kusiapkan semua skenario
Untuk memberikan nilai pada konten yang diemban
Setidaknya memberikan yang optimal
Pada sebuah souvenir untuk simpang jalan

Bahwa sebuah buku adalah jawaban
Pada nilai persepsi dan kado perpisahan
Dan mengakhirinya dengan senyum flamboyan
Pada sosok yang menjadi panutan empat tahun

Selamat jalan di batas pisah
Untuk kemudian menjadi titik kulminasi
Yang dijelaskan pada setiap paragraph
Dan diterjemahkan dengan humanisme non formal

Kuusahakan bisa
Bersama formula yang dirancang
Untuk diisi bersama
Untuk diminum bersama
Untuk disantap bersama
Untuk dinikmati bersama
Niscaya

(Makasih atas sambutan riangnya My, ada yang selalu menggairahkan ketika olahan katamu yang digendangi senyum indah memberikan nilai apresiasi pada kebersamaan langkah. Kesamaan ini setidaknya memberikan aroma penyegar kesumpekan dan mengalirinya dengan oksigen embun pagi).

(Menjelajah ruang baca luas Grmd tonight, mencari indeks yang diharapkan ada, dan aku mendapatkannya sebanyak 3 buah. Sebagai sajian persiapan untuk kematangan penyusunan, dan kubayar, dan kubawa pulang, dan kubuka sampul plastiknya dan kuyakini temanya sesuai).
*****

Langkah Jumat

Ada benci bersemayam di hati
Apakah sejumlah pernyataan menjadi catatan hati
Ada merah bersemayam di kalbu
Apakah sejumlah pertanyaan harus disimpan di hati

Maka
Lengkung dan kelok jalan adalah penghibur mata
Mendaki, menghijau, menghampar dan menjelajah
Menuju ke tujuan yang menjadi rencana hari
Menuju ke pelosok yang menjadi traveling diri

Tidaklah untuk ditestimonikan kembali
Terlalu jauh ditelantarkan dalam nyanyian elegi
Tidaklah untuk didengarkan kembali
Terlalu panjang bait yang dilontarkan

Maka
Secarik kertas kugenggam erat-erat
Dan kulipat tipis sembari meniupnya
Dan berseraklah rangkaian huruf yang ada
Dan bertebaranlah segenap aksioma yang tersimpan

Duh,
Pengaduanmu hanyalah siraman sesaat, katamu
Sebaran maknamu tidak pernah dipahaminya, katamu
Dan dedaunanpun mentertawakannya, katamu
Mengapa harus menapakinya sejauh itu, katamu
Mengapa harus, bisikku
Bukankah aku selalu menyiarkan pandang indah itu, katamu
Oh ya, kataku
Maka bergegaslah aku meninggalkan dia

*****

No comments: