Saturday, March 17, 2007

Ambang Batas

Logika yang dikumandangkan Sabtu ini adalah menelusuri hampir semua referensi dan mengaduknya dalam lembaran kertas, menuliskannya lagi, membacanya lagi sampai akhirnya diambang titik jenuh. Sementara siang menjelang dan mataku letih. Aku berhenti dan mengamati rekanku yang lagi asyik menulis dan mengambil referensi biru.

Ya, ada ketibaan yang gak disangka manakala ingin menyelesaikan dengan percepatan melebihi tolok ukur. Jadinya ya seperti ini, ada batas kulminasi, ada batas ambang yang mengharuskan aku tidak harus memforsir untuk segera selesai. Maka sejenak aku tertegun dan mengamati sekeliling ruangan penuh bahan referensi. Akhirnya kukemas yang kubawa dan segera meluncur pulang dengan iringan rintik hujan.

Capek juga ya, padahal semangat tetap prima namun ada yang harus dijaga agar tidak melewati ambang batas. Bukankah besok masih ada. Dan sementara ada di persimpangan aku mempersiapkan traveling tomorrow untuk realisasi janji sekaligus menyampaikan amanat. Ya aku harus istirahat, setidaknya ada 3 program di hari Ahad yang harus kuselesaikan dan itu tentu memerlukan fisik yang prima jua. Aku ingin istirahat.
****
(Thanks to Ek yang ikut menemani di ruang baca, sekaligus memastikan langkah yang sudah tersedia).
(Thanks to My yang mampu menjelaskan dengan kehangatan suasana dan ini bagian dari pertemanan yang menyenangkan, saling memahami dengan kedekatan persuasif).
****

No comments: