Friday, January 19, 2007

Ada Rindu, Bunda

Kabar-kabar dari jauh selalu saja ada yang menyenangkan. Kabar bunda baik-baik aja, kabar yang lain biasa-biasa aja namun jujur saja ada rasa rindu untuk mengunjungi bunda, mengunjungi primordial, mengunjungi suasana handaitolan nun yang jauh diseberang sana. Rasanya aku menginginkan perjumpaan itu, rasanya aku menginginkan pertemuan itu sampai-sampai terbawa mimpi. Kerinduan adalah batas ambang yang menyeruak dan mengetuk pintu hati ketika suasana, kondisi dan situasi menginginkan taste heart yang ingin menyapa, memeluk dan mengakomodasikan semuanya.

Ketika hati memerlukan rindu
Itu tandanya masih ada serat yang menyatakan hasrat
Ketika hati membutuhkan perjumpaan
Itu tandanya masih ada nadi yang menginginkan cita
Ketika hati menceritakan kisah
Itu tandanya masih ada naluri yang menginginkan damba
Ketika hati menceritakan kasih
Itu tandanya masih ada melodi yang menggetarkan aura

(Lagi, respon masih mengalir dari sejumlah sejawat tentang Novelku : Sebuah Cinta Tanpa Penjelasan. Ada yang bilang duh romantis banget, ada juga yang bilang seperti menikmati jalan cerita sesungguhnya, ada juga yang nimpali seperti sebuah cerita yang tak pernah selesai. Banyak pertanyaan seputar siapakah “DIA” yang menjadi alur cerita menjemput dan menyenandungkan rasa itu. Jawabnya tetaplah dalam batas ruang hati. Dan biarlah menjadi sebuah catatan dengan sejumlah bait).

No comments: