Thursday, January 18, 2007

Untukmu

Tidak ada yang harus dikemukakan ketika semua warna menjadi hitam putih. Tidak pula dengan sejumlah catatan yang tergoreskan ketika matahati memberikan sekuntum bunga mawar (yang tak pernah terkirimkan). Apakah kemudian semua menjadi catatan tanpa makna, jawabnya tidak, karena catatan hati adalah bingkisan yang terindah dan terukir dari sebuah episentrum yang bergetar.

Tetapi sikap juga adalah pilihan ketika semua sudut pandang yang sudah digariskan, diuraikan dan dijabarkan tetap saja menjadi titik tanpa lanjutan karena di pintu sebuah hati tidak pernah ada melodi yang menyanyikan lagu pilihan hati.

Itulah sebabnya, memilih diam adalah sikap yang paling harmoni
Itulah sebabnya, memilih diam adalah sudut pandang yang paling bening
Untuk menjaga hati dari semburan fitnah
Untuk menjaga hati dari semburan prasangka
Untuk menjaga hati dari semburan sumbang nada

Biarkan semua sudut pandang ada disisimu
Biarkan semua jalan cerita bercerita apa adanya
Biarkan semua fragmen menggaris hatimu
Biarkan saja
(Semuanya ada dalam cerita hatiku)
(Semuanya sudah kuceritakan dalam “buku ceritaku”)
*****

(Penat mengisi seharian meeting, dihapus oleh undangan mitra untuk dinner bersama dan bernyanyi bersama. Maka bernyanyilah aku, maka bersenandunglah aku, maka gembiralah hatiku sampai dinihari).

No comments: