Tuesday, April 03, 2007

Fenomena Itu

Fenomena yang diceritakan itu setidaknya memberikan gambaran padaku bahwa tidak selalu keinginan yang diharapkan menjadi kado yang menyenangkan. Oleh karenanya frame yang harus dikembangkan adalah boleh berniat menggapai sesuatu namun jangan terlalu berambisi untuk diraih.
Banyak temen terutama Jkt memberikan argumen itu, mungkin karena kedekatan aku dengan mereka, mungkin juga karena aku selalu memberikan umpan balik pada mereka. Begitupun bingkai yang sama juga ada di seputar mereka, ada harapan, ada yang berharap tapi ada juga yang nggrundel. Cerita seputar tema menguntungkan kelompok tertentu menjadi buah bibir dan aku bisa memahami itu dengan senyum simpul. Bukankah itu juga perputaran.
Cerita seputar dunia perkantoran sejatinya adalah mengungkapkan versi masing-masing dan cenderung subyektifitas, maka saringan pentingnya adalah mencoba memahami sudut pandang itu sebagai ungkapan pengaduan yang setidaknya mampu meringankan beban orang yang menceritakannya. Sekali lagi rekan itu adalah kawasan ring tiga yang tidak perlu digaris-garis penceritaannya. Nanti juga beda topik lagi.
(Melepas penat dengan tennis malam, memukul, mengepal, berkeringat, ringan, puas, capek, pulang dengan rehat dengan lega).
(Sebuah ringtone kadang-kadang dirindukan sebagai persamaan persepsi, maka kadang perlu juga mendengarkannya dengan senandung nyanyian, kunikmati saja, tanpa perlu diangkat loh).
*****

No comments: