Saturday, April 21, 2007

Renung, Ultah

Ada yang menarik sebagai renungan, ketika melepas handaitolan yang hendak umrah, kok tiba-tiba jatuh sakit dan harus opname, sehingga akhirnya batal berangkat. Memang jalan itu selalu kita tidak tahu rahasianya, walau sudah direncanakan, dengan persiapan, dengan keinginan yang kuat namun ada yang harus diingatkan dengan ketidakjadian ini.

Bahwa kita tidak pernah tahu rahasia Allah tentang qudrat dan iradat itulah, yang menjadi catatan renungan. Bahwa kita tidak pernah tahu dengan next step, dengan masa depan, dengan rangkaian perjalanan, dengan adegan apa yang harus kita lalui, itulah yang mestinya menjadi renungan aqidah sebagai pembanding eksistensi diri.

Aku sebenarnya juga punya rencana itu, ingin banget untuk kembali bertamu ke rumah qiblat, baitullah bersama keluarga, untuk memperkuat ikatan aqidah yang sudah mendarah daging di sekujur lahir bathin. Moga-moga tahun ini bisa terlaksana, semoga Allah meridhoiNya. Bahwa perjalanan kita tidak tahu dimana batas akhirnya, itu juga yang menjadi rahasia tentang rencana, tentang harapan, tentang keinginan, tentang doa keselamatan dan akhir cerita yang khusnul khotimah. Semogalah aku mendapatkan itu dengan cerita perjalanan yang fastabikul khoirot.

(Makasih my wife, makasih kedua ananda atas ucapan ultahnya, di subuh Sabtu yang masih hening, si sulung memberikan ciuman manja dan ucapan ultah, kemudian si ragil memberikan sebungkus kado yang menjadi surprise bagiku. Duh sangat menyentuh dan mengharukan, kayaknya mereka memang ingin membuat surprise untukku. Makasih, semoga Allah memberikan perlindungan lahir bathin kepada kita semua, amien).

(Thanks for all college atas ucapannya, atas jabat tangannya, atas atensinya yang mampu memberikan nilai hari pada suasana yang menyenangkan, membeningkan dan sekaligus mendekatkan nilai keakraban itu).
*****

No comments: